Manusia muslim mana yang tak ingin masuk surga ? sering kita survei dalam sebuah majlis taklim atau acara keagamaan pada umumnya, ketika seorang pemuka agama menanyakan mau surga atau neraka ? pasti semua jawbannya serentak memilih surga. mungkin ada juga yang tidak jawab, bukan berarti ia bingung atau tidak memilih keduanya, mungkin saja dia bercermin pada dirinya, "apakah pantas manusia sepertiku tempatku di surga ?".
Surga, ya itulah sebuah tempat kembali yang kekal hakiki di alam sana, yang semua orang mendambakannya. Tanpa terkecuali orang yang tak pernah beribadah, suka teler di jalan tengah malam bahkan mereka yang bukan muslimpun mengharapkan surga, tapi entah surga yang seperti apa yang ada dalam benak mereka ?
Surga, sebuah nama yang indah jika seorang melapalkannya, membuat hati sejuk saat mengharapkannya, surga sebuah kenikmatan yang tidak tara bandingannya, yang tiada sanggup kita bayangkan di dunia ini. Syekh Ibnu Taimiyyah pernah mengatakan "Kenikmatan saat bersetubuh antara suami istri (halal), ia merupakan sedikit gambaran kecil tentang kenikmatan surga". Maha Agung Allah yang begitu Maha penyayangnya Dia terhadap hamba-hambaNya, sehingga tak pernah menyia-nyiakan mereka yang beriman kepadaNya tak lain balasannya adalah surga.
Namun terkadang kita lupa diri dengan apa yang menjadi harapan seutuhnya, mengharap surga tapi ibadah sering kita lalaikan bahkan dengan sengaja, menharap surga tapi tak mau berusaha untuk mencarinya, hanya diam dan tertawa terbahak-bahak silau dengan kenikmatan dunia. Surga menjadi pelabuhan terakhir untuk kita kelak merasakan kenikmatan yang sebenarnya, tidak akan pernah menyesal bagi orang yang di takdirkan untuk memasukinya, tidak ada lagi kegelisahan dan serba kekurangan di dalamnya tidak seperti kehidupan dunia fana. Berbeda dengan neraka, yang jika di sebut membuat hati orang bergetar hebat, karena takut bagaimana mereka menggambarkan api yang menyala-nyala hebat dan keburukan yang tak pernah kita jumpai di dunia ini.
Bersyukur kita masih berada di alam dunia, mari kita perbaiki diri kita baik hablum minallah maupun hablum minannasnya, carilah bekal dan kunci agar kita bisa meraih babul jannah yang di telah di janjikan penuh kenikmatan di dalam alquran dan assuannah.
