PEMIMPINKU SIAPKAH ANDA MISKIN?



Dunia malam ini terasa sedikit segar, tadi sore baru saja pohon-pohon teki dan bunga-bunga kertas di pinggir jalan basah kuyup di guyur huja, lapangan badminton yang letaknya di samping jendela kamarku kini sudah tak berdebu dan kusam lagi, yah dunia malam ini segar, di tambah kesegaran pemandangan dan angin malam ibu kota. Ramai hilir-mudik orang tua yang mebonceng anaknya dengan motor bahkan sepeda tua ala jogjapun ada di jantung ibu kota ini. Angin berhembus kian bersahabat, entah kenapa? mungkin masih terlalu sore untuk menjelang malam. Aku teringat sosok seorang lelaki yang gagah, berani, tegas dan amanah, mungkin kalian sudah tau semuanya orang yang aku maksud. Dia seorang lelaki yang berani, cerdas, amanah serta memilih miskin dari pada melihat rakyatnya kelaparan, dia seorang pemimpin yang di rindukan mahluk langit dan bumi hingga akhir zaman, tentunya bukan Rasulallah, Nabi Muhammad terlalu jauh untuk aku tampilkan sosok kepribadiannya dalam tulisanku ini, sungguh aku tidak akan sanggup untuk melukiskan akhlak dan kepribadian Rasul dalam semua buku diary-ku, bagaimana tidak, beliau itu Aisyah katakan "seperti al-qur'an yang berjalan", tak perlu saya menjelaskan maksudnya,kalianpun dengan sendirinya akan paham. Dalam tulisanku malam ini, aku sedang merindu sosok pemimpin yang luar biasa dan bijaksana, aku ingin ada salah satu pemimpin di negeri Indonesia ini bisa mencontoh dirinya, sebut saja dialah Umar bin ‘Abdul Aziz (Wafat 101 H). Nama sebenarnya adalah Abu Hafzah bin Abdul Aziz bin Marwan bin Hakam bin Abil ash bin Umayyah al-Quraisy. Dia sosok pemimpin yang akrab dengan mentri-mentrinya, keluarganya, para khodimnya (pembantu) terlebih kasih sayangnya pada rakyat yang di pimpinnya. Lembaran hidup khalifah yang ahli ibadah, zuhud, dan khalifah rasyidin yang kelima ini lebih harum dari aroma misk dan lebih asri dari taman bunga yang indah. Kisah hidup yang mengagumkan laksana taman yang harum semerbak, di manapun Anda singgah di dalamnya yang ada hanyalah suasana yang sejuk di hati, bunga-bunga yang elok dipandang mata dan buah-buahan yang lezat rasanya. Semua orang tidak akan pernah melupakan jasa dan keluhuran budi pekertinya sebagai pemimpin untuk rakyatnya, ia tidak di takuti oleh rakyatnya, karena ia bukan sosok 'pemimpin jahat' yang kerap kita saksikan di layar televisi kita, ia bahkan di cintai oleh seluruh lapisan rakyatnya. Pernah suatu ketika terjadi percakapan antara sosok Umar bin Abdul Aziz dengan Abu Hazim.
“Suatu ketika, aku menemui khalifah muslimin Umar bin Abdul Aziz tatkala beliau berada di Khunashirah, tempat pemerahan susu. Sudah lama saya tidak berjumpa dengan beliau. Saya mendapatkan beliau berada di depan pintu. Pertama kali memandang, saya sudah tidak mengenali beliau lagi lantaran banyaknya perubahan fisik pada diri beliau dibandingkan dengan tatkala bertemu dengan saya di Madinah. Saat di mana beliau menjadi gubernur di sana. Beliau menyambut kedatanganku dan berkata:
Umar: “Mendekatlah kepadaku wahai Abu Hazim!”
Aku: (Akupun mendekat), Bukankah Anda amirul mukminin Umar bin Abdul Aziz?”
Umar: “Benar!”
Aku: “Apa yang menyebabkan Anda berubah?! Bukankah wajah Anda dahulu tampan? Kulit Anda halus? Hidup serba kecukupan?”
Umar: “Begitulah, aku memang telah berubah.”
Aku: “Lantas apa yang menyebabkan Anda berubah, padahal Anda telah menguasai emas dan perak dan Anda telah diangkat menjadi amirul mukminin?”
Umar: “Memangnya apa yang berubah pada diriku wahai Abu Hazim?”
Aku: “Tubuh begitu kurus dan kering, kulit Anda yang menjadi kasar dan wajahmu yang menjadi pucat, bening kedua matamu yang telah redup..”
Tiba-tiba saja beliau menangis dan berkata,
Umar: “Bagaimana halnya jika engkau melihatku setelah tiga hari aku di dalam kubur, mungkin kedua mataku telah melorot di pipiku.. perutku telah terburai isinya… ulat-ulat tanah menggerogoti sekujur badanku dengan lahapnya. Sungguh jika engkau melihatku ketika itu wahai Abu Hazim, tentulah lebih tak mengenaliku lagi dari hari ini. Ingatkah Anda tentang suatu hadis yang pernah Anda bacakan kepadaku sewaktu di Madinah wahai Abu Hazim?”
Aku: “Saya telah menyampaikan banyak hadis wahai amirul mukminin, lantas hadis manakah yang Anda maksud?”
Umar: “Yakni hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.”
Aku: “Benar, aku masih mengingatnya wahai amirul mukminin.”
Umar: “Ulangilah hadis itu untukku, karena saya ingin mendengarnya dari Anda!”
Aku: “Saya telah mendengar Abu Hurairah berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya di hadapan kalian terhampar rintangan yang terjal, sangat berbahaya, tidak ada yang mampu melewatinya dengan selamat melainkan orang yang kuat.”
Lalu menangislah Umar dengan tangisan yang mengharukan, saya khawatir jika tangisan tersebut memecahkan hatinya. Kemudian beliau air matanya dan menoleh kepadaku seraya berkata, “Apakah Anda sudi menegurku wahai Abu Hazim bila aku berleha-leha dalam mendaki rintangan yang terjal tersebut sehingga aku berhasil menempuhnya? Karena aku khawatir jika aku tidak berhasil.

Hah... aku terharu mengenang sosok pemimpin yang satu ini, aku hanya berdo'a dan berharap semoga saja akan terlahir seorang pemimpin di Negeri Indonesia ini seperti dia, tidak muluk-muluk kami meminta kepada pemimpin kita, aku hanya akan bertanya "WAHAI PEMIMPINKU, SIAPKAH ANDA MENJADI MISKIN JIKA ENGKAU MEMIMPIN BANGSA INI?", mungkin terlalu aneh pertanyaan dan permintaanku ini, tapi memang seharusnya begitu, menurutku pemimpin adalah payung yang memayungi orang-orang yang memang seharusnya berhaq mendapatkan payungannya, bukan pemimpin yang ingin di payungin oleh KETINGGIAN JABATANNYA, bukan pula Karena KEMGEHAN HARTANYA, bukan karena SELALU DI KAWAL PEMBANTUNYA, bukan karena UANG YANG AKAN DIA DAPATKAN, kalo sudah itu semua menjadi TUJUANNYA, maka kita tidak akan heran lagi, tidak akan aneh lagi melihat para pemimpin kita setiap harinya di cekal oleh KPK (komisi pemberantasan KORUPTOR), mungkin kita sudah bosan melihat layar televisi kita setiap menitnya di hidangkan wajah-wajah pemimpin kita yang mulutnya busuk, yang mudah berjanji, berkoar, memberi harapan saat mereka berkampanye di tengah-tengah penderitaan rakyatnya. 
Hah... Bangsa kita sudah lelah, penegak hukum kita juga sudah kelelahan, bagaimana tidak, yang mereka tangkap bukan orang-orang bodoh, bukan orang-orang yang tidak berpendidikan, bukan pula orang yang kerjanya mencuri ayam tetangga. Tapi yang mereka tangkap adalah orang-orang yang sudah melahap semua kursi pendidikan, baik luar negeri maupun dalam negeri, di antara mereka juga, ada yang sdah berpangkat BINTNG 2 dan 3, ada yang menjadi pendiri partai, politikus-politikus busuk yang selalu berlindung dalam megahnya kursi jabatan dan enggan memenuhi hak-hak rakyatnya yang setiap hari menengadahkan tangan-tangannya di trotoar jalanan, setasiun kereta bahkan di pintu-pintu rumah orang-orang yang berduit, namun sayang, tangan mereka tetap kosong karena orang kayanya tidak menghiraukan mereka !.

Oh... pemimpin kami, sadarlah, di depan kita semua Neraka dan Surga. TIdak kah kalian lelah melihat rakyat dan bangsa yang terucubak-cabik karena perbuatan kalian yang hina. 
Semoga saja ada sosok Umar bin Abdul Aziz ala Indonesia.

>

BERCITA-CITA ITU WAJIB

Semua orang butuh hidup, hidup butuh makan dan lain-lain. Dan ternyata kebutuhan yang wajib ada pada orang hidup adalah CIta-cita, siapapun, bagaimanapun dan dimanapun orang harus memiliki yang namanya sebuah cita-cita. cita-cita itu banyak sekali bentuk dan karakternya, tergantung orangnya , dia cenderung kemana dan ingin jadi apa?
Mungkin aku juga tak perlu menghakimi seseorang harus memilih cita-cita ini dan itu, karena manusia punya kehendak dan kecendrungan yang berbeda-beda di setiap benaknya. Dan saya sarankan kepada anda jangan pernah memaksa saudara, adik atau teman anda untuk memilih cita-cita yang anda kehendaki, saya yakin jamin 100% kehidupan dia akan hancur berantakan. kenapa? karena banyak faktor yang membuat itu semua hancur, mungkin saja ia tidak suka dengan pilihan anda, atau dia memang tidak menyukai cita-cita tersebut, ada juga karena terpaksa dan ia tidak tahu harus bercita-cita seperti apa.
Kita semua di berikan akal, hati, pikiran dan hawa nafsu oleh Tuhan, maka jangan sia-siakan pemberian yang berilian ini. Mari gunakan semaksimal mungkin untuk menciptakan kemaslahatan hidup kita dan bermanfaat untuk orang banyak.

>

Manusia Ibarat Komputer (Human Prosesor)



Manusia memiliki sedikit persamaan dengan komputer, ada tiga komponen yang membuat sebuah komputer bisa beroprasi, 1. Hardware 2. software 3. brainware , hardware adalah sesuatu yang bisa kita lihat, raba dan bahkan bsa di rasa, contoh hardware- monitor, keyboard,cpu dll. software adalah sesuatu yg hnya bsa kita lihat atau di rasa tapi tak mampu di raba, contoh software- segala aplikasi yang ada dalam sebuah komputer baik software beruapa sistem maupun aplikasi, software sistem misal OS- windows XP, win. 7 & 8, Linux and Ubuntu. SOftware aplikasi misal Ms. Office dll. 
pertanyaan'a apakah cukup dng hanya hardware dan software sebuah komputer bsa beroprasi ? jawaban'a TIDAK ! maka harus ada Brainware (orang yang mengoprasikan), maka disinilah fungsi dari Brainware hrus menjalankan dan memprotek sebuah komputer dari berbagai virus dan kejahatan yg bsa melemahkan kinerja komputer itu sendiri.
Lalu bagaimana dng manusia? yah sama, manusia memiliki 2 komponen penting yaitu Hardware dan Software, Hardwarenya berupa Jasad yg terlihat, seperti tangan, kaki, badan dll. dan Softwarenya beruapa isi atau daleman (orang kulon nyebutnya) yang terlindungi oleh Hardware tersebut, uniknya, software manusia juga ada yg bisa di lihat saja, tapi tidak bsa di raba, ada yg bisa di raba tapi tidak bisa di lihat. contoh software yg bsa di lihat - Hati, jantung dll. tapi ada juga software yg tidak bsa di lihat juga tidak bsa di raba, seperti perasaan (feeling), curiga (suspicious), emosi (emotion), ruh dll. 
Tapi apakah cukup dengan 2 komponen itu saja manusia bisa bergerak, bicara dll? Tidak ! maka peran Allah SWT. yang menjadikan kita hidup, bernafa dan bergerak. 
perbedaanya adalah, jika yang mencegah akan terjangkitnya virus pada komputer itu brainware (manusia), tetapi untuk mencegaha agar tidak terjangkit software dan hardware manusia selain Hak perogrative Allah SWT, juga di libatkan kita sebagai manusia sekaligus yg memiliki Hardware dan Software, terutama software kita agar terbebas dari berbagai Virus yg bisa mengakibatkan rusaknya Moral, AKhlak, Tingkah laku, sikaf, sifat dan cara beribadah kita kepada sang Maha Kholiq. 

Wallahu a'alm bisshawab...

>

AKU !


Aku ingin menjadi manusia yang akrab dengan manusia dan akarab dengan Allah SWT. Aku ingin semua yang aku lakukan memberi manfaat walaupun itu kecil dan sedikit untukku dan untuk orang lain, aku ignin ilmu yang aku dapat bukan hanya untuk diriku tapi untuk kemslahatan ummat, aku ingin ucapanku di dengar oleh kalangan manusia siapaun mereka, aku ingin semua perbutanku perbuatan yang membawa kebaikan untukku dan kebaikan untuk orang lain, aku ingin memberikan apa saja yang orang tuaku butuhkan bukan saja apa yang aku butuhkan, aku ingin mencoba segala hal yang baru dalam hdupku ini agar tidak ada sedikitpun kenikmatan dunia terlewatkan begiru saja, aku ingin semua manusia tersenyum manis saat aku hadir di antara mereka, aku ingin semua manusia berjabat tangan denganku hingga rontok semua dosa-dosaku, aku ingin menjadi menusia terbaik di dunia pada zamanku.
Semua itu tak lain aku ingin membuat tuhan bangga dan saying padaku, aku ingin semua itu hanya aku persembahkan untukNya, aku ingin semua itu menjadikan wasilah ridhaNya kepadaku, aku ingin semua itu menjadikan aku semakin di sayang olehNya.

>

Berharap


Berharap? ah... kau terlalu banyak berharap kepada sesuatu yang belum jelas bentuk dan asalnya, kau jangan terlalu percaya dengan apa yang selama ini kau yakini tentang dia. dia itu hanya sebuah ilusi belaka yang tidak bisa kau raba hanya bisa kau pandangi dengan alam bawah sadarmu. ingat itu ! percuma saja kau mengahrapkan dia, sedangkan dia tak pernah mengharapkanmu sedikitpun apa lagi kehadiranmu di dalam kehidupan dia, jangan pernah bermimpi dech ! sudah lupakan dia dari sekrang, kau mau sakit tanpa orang lain peduli dengan apa yang sedang kau rasakan sekarang ini? atau kau akan membebaskan jiwa dan pikiranmu tentang dia dan kau akan terbang jauh ke ujung bumi yang kau mau, tapi harus punya duit bayank dulu syaratnya hehe.
aku kasihan melihatmu, jangan paksa dirimu untuk mencintai orang yang tak pernah bisa mencintaimu seumur hidup. sudah lupakan, buang bayangan dia, senyum bualan belaka dia, kata-kata manis dia, pokoknya semua yang pernah ada dalam benak kau buang saja sekarang, jangan lagi pedulikan dia, masih banyak kok wanita yang masih bisa mencintai dan menerima kamu apa adanya, terlepas jelek atau cantikah perempuan itu.

>
Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll

Blogger templates