HARAPAN ITU MASIH PANJANG-



Selamat siang sahabat pengunjung setia blog jounal elfaqih, semoga siang ini masih dalam sehat dan perut dalam keadaan terisi alias kenyang, kalo bahasa kulonnya 'Sebeh'. Hidup sebagai mahasiswa yang pas-pasan bahkan terkadang harus menguras energi dan memuatar otak lebih dari 180 derajat sudah merupakan resiko untuk para mahasiswa yang hidup dalam keadaan ekonomi yang bisa di bilang pas-pasan, eit tunggu dulu ! pas-pasan bukan berarti pas mau beli rumah, duitnya pas, pas mau beli mobil duitnya pas, mau beli anak orang alias mau nikah duitnya pas juga. Bukan itu maksudnya, kalo itu sih bukan hidup melarat tapi hidup serba pasti. Yang di maksud di sini, orang tua kita tidak punya penghasilan tetap mungkin karena sempitnya lapangan kerja atau faktor pendidikan mereka dulu yang sangat rendah sehingga tidak bisa bersaing dalam kenyataan hidup di zaman serba modern dan touchscreen ini. Sedangkan anaknya ingin kuliah dan berhasil di terima di perguruan tinggi, tapi di tengah jalan banyak rintangan yang harus di perjuangkan agar kehidupan di kampus dan di luar kampus masih terus berjalan,. Seperti halnya aku, aku saat ini sedang menempuh kuliah di salah satu perguruan tinggi, aku mengambil fakultas ilmu kependidkan atau lebih familiar di sebut dengan Tarbiyah.

Yah awalnya sih tidak ada keinginan untuk kuliah, karena takut membebani orang tua dan kaka-kakaku, backround keluargaku khususnya orangtuaku tidak ada yang sampai kuliah, bahkan ayah (abah aku memanggilnya) hanya sampai tamatan sekolah dasar (SD) saja di kampungnya. Tapi setelah melihat kebelakang yang begitu memprihatinkan "Aku takut seperti mereka nantinya, terasingkan dari keramaian manusia" dan melihat kedepan "Aku yakin bisa hidup lebih layak karena itu semua hak manusia yang hidup di dunia ini". dengan bertekad dan niat, alhamdulillah aku bisa kuliah dan beasiswa, tapi masih ada yang harus aku perjuangkan yaitu 'Makan setiap harinya dan kebutuhan hidup kampus dan non kampus'.

Tapi alhamdulillah, setelah banyak membaca dan melihat sisi makna kebaikan yang di tuangkan oleh orang-orang yang sudah sukses, serta yang lebih membuatku terdorong untuk tetap semangat agar hidup ini eksis meski beban dan aral begitu banyak yang melintang adalah suri tauladan junjungan Nabi Muhammad yang bila kita renungi sejarah kehidupannya, banyak gelinang air mata. Bayangkan saja, ketika beliau masih di dalam rahim ibunya ketika usia kandungan ibunya genap 6 bulan, ayah beliau bernama Abdullah wafat, sehingga beliau terlahir dalam keadaan yatim kedunia, kemudian ibunya wafat ketika usia genap 6 tahun, jadilah yatim piatu yang usianya masih di katakan usia bermain, tapi ia masih tegar bahkan ia ikut berdagang untuk memnuhi kebutuhan hidup bersama pamannya Abu Tholib. Coba bayangkan betapa penuh air mata kehidupan nabi kita yang tercinta ini. Namun yang menjadi motivasi terbesar kita adalah bagaimana nabi Muhammad berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidup setelah di tinggalkan kedua orangtuanya.

Dari kisah terbesar ini pulalah aku mengambil ibrah, bagaimana agar kehidupan kampus dan di luar kampus agar terus berjalan sebagamana mestinya, maka, aku mencoba berbisnis kecil-kecilan di bantu oleh teman-teman yang mensupport perjuangan aku ini. Setiap pagi menjelang, aku sudha siap dengan daganganku bernama 'Roti Pizza' untuk di pasarkan di kawasan kampus dan kelas-kelas, selain bisnis jualan aku juga berbisnis obat herbal seperti Madu hutan asli, habatus sauda Gold dan masih banyak lagi jenis produk yang aku jual di kalangan mahasiswa di kampusku. Alhamdulillah meski baru memulai, sedikit perubahan sudah aku rasakan secara pribadi.

Oleh karenanya,dari postingan ini aku mengajak kepada teman-teman dan sahabat blogger untuk bisa memanfaatkan kesempatan yang berharga ini dengan kreativitas masing-masing, apa lagi kita tergolong mahasiswa yang untuk memikirkan sesuap nasi saja buth waktu yang lama sudah gitu njauh dari orang tua dan jarang mendapat kiriman  uang saku dari mereka.

"Hidup Itu Indah"

>

Benarkah ?



Bumi Akan gelap Pada 23, 24 dan 25
Desember 2012

BACA YAH...
Pihak NASA meramalkan akan berlaku
fenomena, bumi akan gelap selama 3 hari yaitu
bermula pada 23, 24 dan 25 Desember 2012.
Apakah ini satu bencana atau anugerah? Entah
benar atau ke tidak hanyalah Perkiraan manusia
saja.

Para Saintis NASA meramalkan perubahan alam
semesta dengan kegelapan penuh pada bumi
selama 3 hari bermula pada 23 Desember 2012
bukanlah akan berakhirnya usia dunia, tapi ini
adalah "Penyejajaran Alam Semesta", di mana

>

Apa Itu Ukhwah ?


Ada yang bertanya kepada saya, apa itu ukhwah samakah dengan arti sahabat ? saya hanya tersenyum kemudian saya menjelaskan apa yang saya tahu. Aku bertanya padanya, apa pendapat anda jika anda melihat tiga ekor kucing makan dala satu piring yang hanya berisikan lauk pauk ikan asin saja dan itu hanya baunya saja tidak tampak secara utuh dagingnya karena di remes-remes  oleh pemiliknya, hanya sisa baunya saja dan mereka bertiga memakannya dalam keadaan tenang tidak perang satu sama lain ? orang itu menjawab, "kucingnya akur, rukun satu sama lain". Antum bener, tapi ukhwah di antara manusia berbeda dan lebih dalam makna dari hanya sekedar kucing yang makan bareng dalam satu piring, dan berbeda pula

>

Do You Want Jannah ?


Manusia muslim mana yang tak ingin masuk surga ? sering kita survei dalam sebuah majlis taklim atau acara keagamaan pada umumnya, ketika seorang pemuka agama menanyakan mau surga atau neraka ? pasti semua jawbannya serentak memilih surga. mungkin ada juga yang tidak jawab, bukan berarti ia bingung atau tidak memilih keduanya, mungkin saja dia bercermin pada dirinya, "apakah pantas manusia sepertiku tempatku di surga ?".
Surga, ya itulah sebuah tempat kembali yang kekal hakiki di alam sana, yang semua orang mendambakannya. Tanpa terkecuali orang yang tak pernah beribadah, suka teler di jalan tengah malam bahkan mereka yang bukan muslimpun mengharapkan surga, tapi entah surga yang seperti apa yang ada dalam benak mereka ?

>

Dua Sisi Berbeda



Ku lihat langit tetap cerah. Awan tipis tetap menggantung. Angin berhembus pelan., sejuknya menjalar ke dasar pori-pori. Dedaunan menari di terpa angin, bunyi mendesah di antara celah-celah daun yang saling berpelukan. Hari ini amat cerah, tak ada mendung menggantung. Tak terasa, detik berkumpul menjadi menit, menit berkumpul menjadi jam, jam berkumpul menjadi hari, hari berkumpul menjadi minggu, minggu berkumpul menjadi bulan dan bulan berpadu menjadi tahun.
Tak terasa aku telah menapaki tanggal 2 di bulan Juli dan tahun 2012, bertepatan dengan kelahiranku. Tanggal yang bersejarah, tanggal dimana aku terlahir ke bumi sebagai manusia dan hamba-nya yang baru. 21 tahun sudah aku berpijak di bumi ini.
Di sisi lain aku bahagia, bahagia masih merasakan denyut jantung dan

>

Tentang Mereka !


 Hai…

Kesini sebentar, aku ingin berbicara denganmu, tapi ini rahasia loh… makannya lewat

bisikan aja yah? kamu tahu ga, kenapa bangsa indonesia semakin tertinggal dan setiap detik selalu saja ada peristiwa memalukan di negeri ini ?

“aku ga tau ! kenapa tuh?”

karena generasi bangsa ini sudah jauh dari peradaban fitrah mereka sebagai manusia, lebih parah lagi budaya barat (liberalis) di negeri ini sudah menjadi tuntunan di kalangan pemuda indonesia. akhirnya, yang terjadi, mabok-mabokan lah ! pemerkosaan lah, perampokan lah ! korupsi lah ! dan yang lebih parah lagi penumpang angkot di perkosa didalam angkot !

>

Aku Bukan Pelukis


Izinkan aku melukismu pagi ini, bukan tanpa alasan aku ingin melukismu dan bukan pula aku kurang kerjaan pagi ini. entahlah ! tak perlu aku memberi tahumu, aku takut membuat tidurmu tak nyenyak, membaut pagimu tak semangat hanya karena sebuah 'alasan'.
cukup hanya aku dan Tuhan yang selalu mengawasiku siang dan maalam, ia tak pernah lalai sedetikpun. Oh ia lukisan itu akan aku simpan selamanya di kamarku, dan tak akan aku berikan kepadamu atau kepada orang lain apa lagi orang yang tak pernah ku kenal sebelumnya. Jujur saja, aku suka dengan gayamu, caramu berbicara, caramu menyapa, caramu berdandanpun aku

>

Rohis Teroris??!


Rohis itu Teroris ? aku terkaget setelah membaca berita di media, bukan tanpa alasan aku terkejut ! tapi aku memang mantan ketua Rohis di SMA dulu. sungguh biadap individu atau sekelompok orang yang mengatakan Rohis itu Teroris ! asal kalian (biadap) tahu saja, rohis bukanlah sesuatu yang di takuti, tapi ia adalah wadah bagi para pelajar yang ingin mencari jati diri keimanan dan kesejukan bathinnya, di rohis tidak ada tuh kegiatan yang perlu di takuti, wong isinya cuma ngaji, mentor, kultum, cerita kisah yang menggugah iman dan memacu semangat untuk terus berdakwah dan berjuang dalam kebenaran. tentunya bagi kami dulu sebagai pelajar, bagaimana agar kami selalu semangat belajar dan menjauhi sesuatu yang sia-sia.
Dariku untukmu Rohisku, tetaplah kalian semangat, gaugkan ruh-ruh islam di negeri ini agar islam jaya di negeri ini. ludahi saja mereka yang mengatakan teroris, mereka adalah antek-antek zionis israel ! sebenarnya teroris itu adalah Yahudi Zionis Israel dan sekutunya !

>

USBU' PALESTINA>> 2




Assalamu’alaikum… apa kabar ikhwani wa ukhty, semoga dalam keadaan sehat dan selalu menebar manfaat, amien…

Oh ia, sekarang aku mau menyambung postingan yang sempat tertunda, ini postingan  lanjutan dari judul sebelumnya, kalo kalian sudah baca tulisan sebelumnya, kalo belum baca cekout aja di sini,  insyaallah  nyambung kalo baca postinganl ini, tapi kalo belum baca postingan sebelumnya, di pastikan “ Jaka sembung bawa golok nanti hehehe”.

“Ayo sur’ah akhy… keburu basi nanti !!!”

Seorang laki-laki berambut cepak dengan gaya ikalnya yang khas, penuh wibawa dan penuh karakter tentunya, badannya yang tegak, sedikit gemuk dan tidak terlalu tinggi berdiri di depan mimbar kehormatan bak asad yang meraung kelaparan, suaranya yang melengking tinggi bak seorang orator di zaman penjajahan mengisi seluruh rreruangan yang hampa.

“Assalamu’alaikum … Ayyuhal Ikhwaty rahimakumullah, kaifa haalukum ?”

“Alhamdulillah bikhoir…!” hadirin serentak menjawab dengan suara yang tak kalah gemuruh di dalam aula yang sedikit panas,

“Wakaifa hamasyah !!!?”

“Miah wa ziyadah !”

“أيها الأخوتي رحمكم الله , كما قد عرفنا و رأينا و سمعنا جميعا عن القضية اخواننا فى فلسطين, أن اليهود و صهيو نيين قد ها جموا الأرض فلسطين و السكانها فيه من الأمهات والنساء والأطفال والعجوز بالدباباتهم و الصاروخهم ! وعندنا خبرا جديدا و حارا أن الصهيو نيين قد أستسلموا و طلبوا من حامس الهدنة بسبب خوفهم من حامس, لذالك نحن من هيهئة الطلبة ان شاء الله سنقوم البرامج الأسبوع فلسطين ! ما هو الهدف ؟ لكي نشعر التي ما تشعر أخواننا في فلسطين لأنهم أخواننا – أنما المؤ نين أخوة بين أخويكم- لذالك ندعوا على كل الفصل له دور لهذا البرامج, أن شاءالله سننبدأ هذا البرامج فى يوم الأثنين حتى يوم الجمعة أنشاء الله بإذن الله , هذا مني شكرا على إهتمامكم و إستماعكم "

Fahimta ? hehehe… maaf yah bikin kalian bingung, itulah kelebihan kampus kami, kami di sini di ajarkan serba bahasa arab, dosen semuanya bicara menggunakan bahasa arab, apa lagi ketika sedang aktip belajar mengajar di dalam kelas. Kecuali dosen bahasa inggris dan bahasa Indonesia, apa kata dunia kalo dosen inggris menyampaikan materinya dengan bahasa arab, bias-bisa ujian rosib (0) semua, hehehe…

Biar ga penasaran, kurang lebih artinya begini,

“Wahai saudara-saudaraku sekalian, sebagaimana telah kita ketahui bersama tentang masalah saudara  kita di bumi Palestina, bahwasannya kaum yahudi dan para tentara zionis telah memporak-porandakan bumi palestina dan penduduk yang palestina yang hidup di dalamnya dengan tank-tank dan rudal-rudal mereka, yang menjadi korban kekejaman zionis Israel di antarnya para ibu, anak-anak, perempuan-perempuan dan para orang tua yang sudah tak berdaya. Dan hari ini kita punya kabar gembira dan sangat hot, bahwasannnya, para zionis Israel menyerah dan meminta kepada pasukan mujahidin HAMAS untuk melakukan gencatan senjata, di sebabkan ketakutan tentara zionis terhadap HAMAS, oleh karena itu kami dari Badan Eksekutiv Mahasiswa, insya Allah kita akan mengadakan sebuah acara yang bertajuk “Usbu’ Palestina” yakni seminggu penuh kita akan mengadakan acara yang berkaitan dengan saudara kita di palestina, acara ini akan kita laksanakan pada hari senin sampai hari jumat, apa tujuannya ? tujuannya agar kita sama-sama bias merasakan penderitaan dan kebahagian yang sedang di rasakan oleh saudara-saudara kita di palestina, karena mereka adalah saudara kita ‘sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara satu sama lainnya’ oleh karena itu, kami menghimbau kepada seluruh kelas untuk ikut berpartisipasi dalam acara ini, mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan, terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya”

Suara gemuruh dari seluruh mahasiswa mengisi kesunyian ruangan setelah ketua BEM menutup mimbarnya dengan salam.

Malam itu aku dan teman-teman sudah berkumpul di kelas utntuk mendiskusiakan apa saja yang akan di buat untuk di tampilkan di panggung yang akan di tonton oleh seluruh mahasiswa nanti. Muhammad Ikhwan, yah dia adalah ketua kelas kami yang berperan penting untuk mengkoordinir agar acara ini berjalan mulus, ia mulai membagi-bagi tugas ke seluruh anggota yang sudah ia tunjuk sebelumnya. Malam itu kami mulai sibuk, ada yang sibuk membuat mading kelas berisi informasi tentang palestina, ada yang sibuk membuat percakapan, ada yang sibuk membut drama, ada yang sibuk membuat konsep iklan dan yang lain menyiapkan perlengkapan yang akan di gunakan.

Malam semakin larut, waktu tak terasa berlalu begitu cepat, dinginnya udara malam hingga kami tak kuat lagi menggunakan AC membuat acara malam itu penuh dengan suka cita dan makna bagi kami semua, bukan hanya kelas kami yang melakukan itu, tatpi semua kelas mulai dari senior sampai kaka kelas yang sebentar lagi menjalani akhir belajarnya dengan tugas akhirnya – Skripsi.

Ku lihat sebagian teman sudah merasa kelelahan dan rasa kantuk sudah tak tertahankan, ada yang sengaja tidur di lantai tanpa alas, ada juga yang tidur keadaan duduk di bangku, pokoknya macam-macam deh.

Ku lihat jam sudah menunjukan pukul dua malam, ketua kelas mempersilahkan kami untuk istirahat karena besok kita harus kembali belajar, dan akan di lanjutkan besok siang ba’da ngampus.

Dan Alahamdulillah, kami sudah menyelasaikannya semua setelah pulang dari kampus, dan kelas lainpun tak kalah cepatnya, mereka sudah memasang mading kreativ mereka, bahkan ada yang memasang sepanduk semuanya bertema tentang palestina. Kelas kami Alhamdulillah tidak membuat spanduk, karena kurang dana hehehe .

Klik ini cepetan...

>

USBU' PALESTINA >>1 (Solidaritas)




Bedug subuh sudah berkumandang jauh menerebos kesunyian pagi yang masih gelap gulita, sayup suaranya menendang gendang telingaku, hingga aku terbangun. Meski mata ini masih merasakan kantuk, tapi aku harus tetap  bangun subuh, aku masih ingat dengan kalimat “barang siapa yang melaksanakan shalat fajar (subuh), maka itu lebih baik dari pada dunia dan seisinya”, sudah barang tentu sebagai seorang lelaki (mujahid) harus selalu bangun lebih awal agar tidak ketinggalan shalat subuhnya. Lelaki identik symbol kekuatan, kelak ia sebagai pemimpin bagi dirinya, keluarganya, masayarakatnya dan bahkan negerinya. Oleh karena itu, aku berpesan untuk diriku dan kalian sekalian wahai ikhwan, jangan malas yah bangun subuh, shalat subuh dan jadilah lelaki yang mandiri dan kuat.

Hari senin, hari dimana aku harus masuk kampus karena ada mata kuliah, sekali lagi aku harus memaksakan jasad dan ruh ini untuk menyantap santapan ruhani sebanyak-banyaknya dari para dosen yang sangat aku kagumi keilmuannya, bagaimana tak kagum, dosenku rata-rata lulusan timur tengah, ada yang dari Al-azhar Kairo (mesir) seperti Dr. Abbas Manshur, MA, Dr. Saiful Bahri, MA, Ust. Sofwan Abbas, MA, dan masih ada yang lain, ada juga yang dari Universitas Islam Madinah (UIM-Madinah) seperti Dr. Taufiqul Azhar, MA, ada juga yang dari Universitas Khurdun-sudan, seperti Ust. Safarudin ada juga yang dari KSA-Indonesia, seperti Ust. Amir Hamzah dan Ust. Itang, ada juga yang dari Yaman Dr. Fuad asshufi dan Ust. Aly as-syairi. Mereka adalah dosen-dosen yang sangat profesiaonal di bidangnya masing-masing, mereka juga dosen di Universitas yang sangat bergengsi di Asia Tenggara, yang namanya sudah mendunia, ayo tebak ! that right ! Universitas Indonesia.

Pagi itu aku harus tetap semangat, aku melihat sebagian teman-temanku sudah hadir di kelas, ku tatapi wajah mereka satu persatu yang penuh sayup, ternyata mereka juga masih pada ngantuk, masih pada pucat dan tak jarang mulut mereka selalu menguap ‘Uah….’. wajar saja keadaan kami masih ngantuk bahkan ada yang melanjutkan tidurnya dengan menekuk kepala di bangku sambil menunggu dosen hadir, wajar saja kami masih merasa kantuk malamnya kami bergadang full dari jam 08.00 malam sampai jam 02.00 malam, pengen tau ngapain saja kami semalam ? makannya baca terus yah….

Next....

>

Keputusan yang Akurat & Tepat


Hallo buat lo,ente,antum,encang,encing,enya,babeh dan anda semua yang hoby banget ngeblog yang kerjaannya nulis buat ngupdate postingan di blog setiap jam, hari, minggu atau bahkan sebulan sekali, dan lo bakal stres alias jenuh bahkan lo berani ngambil keputusan "WAH ASEM NIH BLOG ! POSTINGAN GW NGGA ADA YANG ng-LIKE ATAU DI KOMENIN SAMA SEKALI, GW HAPUS JUGA NIH BLOG !". percaya dech... gw bisa nebak ente-ente pade, tuhkan manggut-manggut ga jelas ! bilang aja "ia". Apa lagi lo blogger pemula bisa di delete tuh accountnya. 
"sabaaaarrr"

>

Bekicot yang Hoby Ng-Game


Assalamu'alaikum wr.wb. sorry gw singkat aja salamnya pake wr,wb, abis kepanjangan takut keburu bedug maghrib, "Pede ngaku puasa" hehehe...
sebagai manusia beradab pastinya gw ga bakal lupa kepada para readers blog orang ngelantur ini.
Met siang sob...? mudah-mudahan masih pada sehat dan masih pada belum jebol sama puasanya, amien... donk.
"Amien amien amien rais"

>

Awal Jatuh Cinta Ngeblog

Pagi sobat blogger, masih puasakan?ketemu lagi sama gw yang ngebosenin  sekaligus ngangenin bagi para kaum hawa 'HaHaHa...' PD abis.... btw kalo ngongin puasa, kebiasaan gw kalo habis sahur, apaan tuh sahur? itu tuh kalo mau makan harus tidur dulu terus bangun dah jam 3 atau jam 4 asal jangan jam 6 aja, dah imsak kalo jam segitumah :D, abis sahur biasanya gw baca buku sambil nunggu adzan subuh, abis subuh kebiasaan jelek gw action, pasti lo pada tahukan?

>

Buat Kamu yang Masih Jomblo atau Udah Nikah “Ga terima Dude & Jande”



Pagi semuanya, “lebay loh kalo nyapa” gimana puasa hari ini? Gw harap puasanya masih rapet-rapet dan ga bolong.

Kebetulan hari ini gw lagi di masjid ukhwah islamiyah (MUI), bukan MUI yang tugasnya buat fatwa halal haram tentanng suatu prodak makanan, ini nama masjid yang ada di kampus Universitas Indonesia (UI) Kota Depok. Lumayan gede sih… tempatnya adem, sejuk yang ga kalah pastinya, banyak mahasiswi-mahasiswi cantik euy… ngiler loh yah???, tuh kan bener ngeces.

“sory yah gw ngeces bukan karena kecantikan mereka,”

“terus kenapa?”

“emang udah keturunan dari keluarga gw,”

“hahaha… jadi keturunan keluarga loh ngeces semua, berarti nama marga loh, marga neces donk peace ah..”

Seminarnya cukup legit bro, tajuknya “SEMINAR KELUARGA, MEMBANGUN KELUARGA GENERASI QUR’ANI”. Sebelum gw lanjutin nih tulisan, gw Cuma pengen Tanya sama loh, “loh masih jomblo apa dah nikah?”,

“gw duda bro,”

“eh.. busyet, kan gw nanya Cuma dua point aja, loh jomblo apa udah kawin, eh… salah maksudnya udah nikah belum, jangan dah kawin duluan sebelum nikah Hahaha… peace just kidding”

Kurang paslah kalo gw nawarin tajuk beginian buat para janda atau duda, ya pas-pas aja sih sebenrnya, Cuma lebih pasnya buat orang-orang yang belum nikah atau yang udah nikah tapi belum bisa ngoordinir atau manajemenin keluarga dengan baik, bagi yang belum nikah, seminar ini bisa buat bahan “emang mau bikin adonan kue telor” sebelum nyari istri atau calon ibu. Karena banyak tips-tips menarik bro dari para nara sumber yang udah berkeluarga da nada juga tuh yang masih perjaka, kaya gw banget… . Cukup mumpuni lagi nara sumbernya, ada 5 nara sumbernya, salah satu dari mereka ananknya Ustadz Yusuf Mansyur, namanya ada yang tahu ga? Kelamaan kalo nanya, langsung aja namanya Wirda Mansyur, “ada Mansyurnya lagi,”

“ya iayalah anak ustadz Mansyur, masa Wirda perez… sejak kapan Julia Perez punya anak hafal  quran, apa lagi namanya Wirda”

“Btw, perez apa perek? ”

“ Haha… Husz… Jorok loh !”

“Astagfirullahal adzim…”

Pokoknya buat ente-ente pada yang pengen berencana membangun keluarga islami, “eh judlnya qur’ani bukan islami” ,

“sama aja kali bro, kan beda-beda tipis”

Oh, ia gw mau sharing nih, gw baru dapet ilmu baru nih, kebetulan gw ikut seminarnya, buat bahan “mang adonan?” untuk gw nanti kalo mau berkeluarga, gw masih perjaga nih “Hahaha… promosi dia :D pasang bandrol aja Rp. 5000, kayanya bakal cepet laku tuh. Zzzz… mang kancut di bandrol Rp. 5000 dapet 10?

Kata bapak Darmawan, beliau seorang tenaga ahli di DPR, beliau juga alumni UI loh, beliau salah satu nara sumber di ‘Seminar Keluarga’ di masjid UI. Beliau mengatakan,

“JIka andaberencana ingin membuat keluarga yang qur’ani, maka carilah seorang ibu bagi anak-anaknya, bukan mencari seorang istri, kenapa?

“Ga tahu pak”

Perbedaan antara istri dan ibu itu tipis dan sangat signifikan, jika seorang pemuda muslim mencariseorang  istri, maka dia lebih mengedapankan idelaita(kecantikan luar) calon istri tersebut. Tapi apabila seorang pemuda muslim mencari seorang  ibu untuk anak-anaknya nanti,maka dia akan mengedepankan generasinya (kecantikan dalamnya) bukan idealitanya. Artinya seorang ibu harus menjadi backroud yang islami, dekat interaksi dengan qur’an, maka insya Allah generasinya akan lahir menjadi generasi qur’ani, maka secara garis besar akan terbentuk keluarga generasi qur’ani, Inilah perbedaan antara mencari seorang istri dan mencari seorang ibu.

Tuhkan gw saranin loh pada kalo mau nikah jangan cari istri tapi cari seorang ibu untuk anak-anak kita nanti. Sekian postingan gw hari ini, semoga bermanfaat buat gw, loh dan anda semua.

Jangan bosen baca postingan gw yah… mampir lagi tahun depan, “eh kelamaan” besok mampir lagi ya ya ya…

>

Blog 'Kamu' Cacat

Alhamdulillah kemaren gw sukses ngisi acara di kantor wali kota, “wuih… keren loh pasti di undang sama pak wali kota?”, ngarep ! gw di ajak orang suruh ngisi acara kena jadwal baca qur’an gw “wah ada anak KH. Muammar Khadafi, eh salah, maksudnya KH. Muammar ZA, qori international prodak Indonesia” hehe…:) bisa aja loh fitnah gw. Bulan ramadhan emang ga salah kalo kata orang-orang, bulan ramadhan itu bulan yang penuh keberkahan, kemaren aja gw selain buka puasa di kantor wali kota, gw juga pulangnya bawa berkat hehe…  udah gitu pas mau pulang di salamin terus ada amplop putih,bersih nyelip di tangan panitia, dengan bangga dan

>

Judul Ga Jelas !

Siang Bloggers “ceile… udah punya nama fans berat tuh kayanya :D, Blongers”, hari ini puasa sangat kerasa banget buat gw pribadi. Bayangin aja “ogah amat gw bayangin loh :D” semalem tidur kalo ga salah jam satuan, “kamu dimana? Sama siapa ? semalam berbuat apa?” jadi nyanyi kangen band gw. Yang jelas gw bukan ngepet semalem :D, semalem OL dari jam 10an sampe jam 1an, bukan OL doank sih… “Hayoh… ngapain aja loh?”, hus jangan ngeres dulu bro, gw masih waras kali, apa lagi masih dalam keadaan ramadhan “Emang kalo di luar ramadhan ngapain aja?”, Gw  masih punya rem buat ngelakuin sesuatu yang nakal di internet hehehe… :D
Biasalah buka facebook, twitter dan ngutak-atik sambil nyari

>

I'tikaf Ramadhan

Assalamu’alaikum… salam sejahtera buat kita semua yang masih istiqomah berpuasa di hari yang ke 24 kalo ga salah “ya bener”, buat loh yang merasa jantan alias laki-laki gw harap masih rapet puasanya, “Suer  bro aku masih ting-ting alias masih rapet puasanya” idih… jijai deh bahasa loh kaya waria di taman lawing :D. Kalo buat kaum hawanya (cewe) gw bisa maklumin, mungkin dah pada bolong puasanya, mereka rutin tiap sebulan sekali kedatangan tamu dari negeri jiran yang ga bisa di tolak kedatangannya, “Siapa tuh?” itu tuh Mrs. M, “Apaan tuh M?” mencret  ! eh salah maksud gw menstruasi.
Duh sory sory, kenapa gw jadi ngomongin begituan, mana lagi puasa lagi, “Ampuni dosa hambaMu ini ya Tuhan…”.

>

Tausyiah 'Gado-Gado'

 
Pagi Blongors hiks hiks hiks… namanya aneh tapi keren, pagi-pagi banget nih gw ngupdate blog, soalnya otak kanan sama otak kiri masih fresh “Kaya ikan di supermarket :D”, di tunjang mata gw yang masih normal dan ga ngantuk kaya kemaren. Gimana acara I’tikafnya Blogngors tadi malem? Mudah-mudahan sukses yah gw do’ain dari sini. Amien….
Tadi malem gw juga ikut I’tikaf lagi sama temen-temen kampus, daripada nongkrong di Mall-mall “Masih bagus nongkrong di mall, daripada nongkrong di Kaskus, eh keceplosan maksudnya nongkrong di Kakus” mendingan nongkrong di masjid, eit… jangan salah paham, nongkrong di masjid beda sama nongkrong di

>

Budaya Blogger di Blogwalking/20 "Ngakak"




          Nyalakan leptop, pencet powernya “kan udah di nyalain leptopnya, ngapain di pencet juga powernya ?” lupa gw kalo leptop ga sama dengan computer yang pake CPU :D. “kamu ketahuan gaptek sekali hiks hiks hiks :D”, jangan lupa modem di colok, kalo ga ada colokan pake colokan terminal juga bisa kok hehehe :D, “Konslet donk gan”. Kadang gw sedih banget kalo modem udah ga berfungsi alias habis quota data internetannya, di tambah dompet udah cekak paling nyisa recehan itu juga kembalian bekas belanja di alfamart, “Yah.. si bos malah curhat dia, perlu di donasi juga to?” maunya sih hiks hiks hiks..

Untungnya Wi-finya udah hidup lagi  di kamar gw, jadi bisa bernafas lagi gw “Wew nafasnya aja pake quota internet, canggih juga nih si agan”  jadi ga repot harus pergi ke warnet atau ngisi pulsa modem lagi. “Enak yah kalo fasilitas serba lengkap dan canggih hehe :D”, ok, sekarang conneckin tuh wi-finya, buka mozila, dan siap menjelajah ke luna maya, aduh keceplosan lagi, maksudnya menjelajahi dunia maya. Dan gw heran kenapa kalo orang udah melototin internet, pasti yang di buka facebook duluan, kedua twitter, ketiga kaskus. Ga ada yang lain apa? “Kalo ada yang lain, ngapain juga mas harus buka fb,ngetwit and ngaskus?” ia yah… kayanya emang nih zaman sekarang mulai dari orok sampe bapak-bapak otaknya udah terinstal yang namanya fb, twitter sama kaskus. Sampe heboh kemaren gw baca berita, ada yang lagi ngaskus di Kakus ! “gila nih orang ga puas ngaskus nyedot WC juga ruapanya  hiks hiks hiks “.

Kalo gw sih, ga terlalu hoby banget yang namanya ngaskus, paling kalo mau nyari barang doang, baru gw ngaskus. Gw ga pernah yang namanya buat thread di kaskus, bukan gw ga mau, takut ga ada yang baca hehehe… soalnya ribuan orang yang buat thread di kaskus dan itu juga di seleksi oleh para kaskuser sehingga ada istilah “Asyik gw HT”. komentarin thread orang juga jarang, kenapa? Gw kadang telat mulu, komen gw biasanya paling terakhir atau nyelip, loh tahu sendiri kalo komentator di kaskus gila sampe ratusan bahkan ribuan, yang buat thread juga males baca komentar satu-satu. Dan mungkin komentar gw juga ga pernah di baca sama orang-orang, “Sakit hati gw L”. “Hiks hiks hiks… gimana orang mau baca komentar agan, wong agan kalo komentar nulisnya satu makalah, orang keburu ubanan baca koment agan :D peace”. Itu pengalaman pribadi waktu gw ngaskus, pengalamanmu apa ? “Iklan Indomie lagi dia”. Loh bisa cek ID kaskus gw,  ID: reint90. “Ogah hehehe”.

“Masuk benang merah sekarang”

Memang sih gw nyadar banget, kalo jadi penulis di blog itu sangat menyenangkan, di tunjang dengan kawasan, “Ups Salah ! emang area lahan pertanian?” maksud gw di tunjang dengan wawasan yang cukup luas tentang  pengetahuan, pengalaman dan sesuatu yang loh anggap penting. Kebanggan tersendiri buat gw, kalo tulisan gw  di baca orang lain, gw ga kenal mereka dan mereka ga kenal gw, tapi akhirnya jadi kenal dengan prantara tulisan di blog. Jadi sebenernya media untuk ajang silaturahmi banyak banget kalo kita mau mengolah, “Emang makanan di olah” salah satunya dengan media dunia Blog, di dunia blog, loh terserah pokoknya bebas ekspresikan apa yang lo suka, di dunia blog, loh juga bisa nungging, jungkir balik sampe buka baju juga ga apa-apa asal loh ga upoad poto loh yang lagi nongkrong di Kakus aja hehehe :D.

Tapi…. Sangat menyebalkan kalo Cuma nulis doang di blog, tapi ga ada yang baca, what can I do? “bener ga sih bahasa inggris gw?” ada yang salah?,

Pengalaman kemaren masih inget aja gw, gw ketawa sekaligus prihatin banget gw ngeliat salah satu blogger yang tergabung dalam sebuah group ‘Blogwalking20’ di facebook, gw lupa namanya siapa, kemaren sempet gw poto screen di leptop, tapi lupa di paste ke paint “Zzz…  sama aja Hoax kalo gitu mah”, tapi gw masih inget kata-kata dia ga panjang tapi syarat akan makna dan tawa hiks hiks hiks…

Dia nulis, “TUKERAN KOMEN YUK…” hahaha… spontan gw senyum tapi lama-lama gw ngakak juga, habis gw heran sama blogger yang satu ini, gw juga ga sempet lihat identitas dia, udah dewasa apa masih TK. Yang lebih ngikik lagi, ada yang ngmenin postingan link dia di bawahnya “ya iyalah komen mah dibawah masa di atas”. Masih lengket di ubun-ubun gw, yang komen ngomong gini, “OK SOB, DAH GW KOMENT DI BLOG SOBAT, KOMENT BALIK EAA..”, ketawa lagi gw, sejenak gw juga merenung, ada apa dengan blogger Indonesia? Apa harus gw intruksiin ke SBY, bahwasannya di kabinetnya, harus ada menteri blogger yang tugasnya menyampaikan aspirasi rakyat blogger yang postingannya ga pernah di komenin !. suruh menteri blogger ngomenin postingan blogger Indonesia. Ga mungkin juga kali… terus apa yang terjadi dengan dunia blogger Indonesia, di zaman yang sudah millenium gini masih ada yang ngemis ke orang udah gitu terang-terangan lagi “TUKERAN KOMENT YUK…” kan malu gw sebagai blogger gatal (gagal total) yang dulu ALAY banget persis sama apa yang di ekpresikan sama blogger di atas. Gw bukan Cuma itu doang, kemana-mana blogwalking, nyari-nyari di pojokan blog orang, “Mana nih buku tamunya?” udah ketemu, terus gw masukin nama, alamat blog gw, dan isinya ga jauh kaya gini “PAGI GAN… BW HERE, FOLLOW, LIKE AND KOMENT YAH BLOG Q” coba gimana prasaan loh semua? Alay apa Lebay? “dua-duanya hiks hiks hiks :D”

Hari demi hari, minggu demi minggu , bulan demi bulan dan tahun demi tahun blog gw makin sepi kaya kuburan, sampe java script buku tamu gw karatan “emang besi?  Alias eror ga  bisa di komenin. Akhirnya dengan  parasaan kesel dan udah klimaks banget, gw ambil keputusan yang menurut gw tepat dan akurat “GW DELETE NIH BLOG SAMA ACOUNT-ACOUNTNYA, MAMPUS LOH !”

Tamat riwayat gw, eit... entar dulu, bukan orang berakal dong kalo Cuma nyerah begitu aja, Isac Newton aja ekperimen buat lampu boklam sampe 999 kali dan akhirnya yang  ke1000nya berhasil juga tuh bang Newton. Demikian gw juga, sekarang gw ngeblog lagi, tapi beda kali ini, gw ga mau style gw sama dengan ngeblog yang dulu. Disini gw lebih bebas terserah gw topiknya apa, kalo dulu maaf nih yech… kebanyakan isinya tutorial blog mulu, padahal hasil COPAS dari blog tetangga Hiks hiks hiks :D. “Pantes aja blog loh cacat hehehe “, gw juga minta maaf sama temen-temen blogger Indonesia, yang postingannya pernah gw COPAS “Ngaku juga ternyata ini malingnya hihihi”.

Sekian dulu dari gw, terus staychun di blog gw, see you next my article… muach … :D

>

ALONELY...

Malem sahabat blongors sudah pada tiudr belum? : b : Aku harap masih ada yang melek di antara sahabat bloggers, mungkin aja ada yang lagi I'tikaf atau lagi tugas ronda buat bangunin sahur di tempat kalian tinggal. Maaf banget, kalo aku ganggu ketentraman kalian malem ini "Emang loh suka ganggu kemesraan orang : f : ", Aku bener-bener ga bisa tidur malem ini, aku juga ga ikut acara i'tikaf malem ini, "Kenapa gan?", malem ini bener-bener sepi dan misterius banget buat aku, semua temen asrama udah pada pulang, dan tinggal satu lagi, besok mau pulang jam 10:00 pagi, "aduh mati kutu gw !" : a :
Intinya aku lagi kesepian nih " Mau di temenin  eke ga boo...? : d : ", makannya aku ga bisa tidur, daripada ga ada kerjaan mending aku curhat sama sahabat bloggers semua lewat tulisan aku yang ancur banget :h: hiks hiks hiks...

Temenku pada mudik semua, ada yang ke Solo, Purwerejo, Jawa timur, Bengkulu, Pontianak dll. jauh-jauh semua temen satu asrama , ga ada yang pulang ke jakarta "Namanya juga mudik bos, mana ada mudik ke jakarta? gerrr :b:", aku sebenernya mudik juga, cuma belum ada ongkos , aku mudik ke Bandar Lampung, lumayan jauh banget bro. "Ada yang mau donasi ga buat ongkos mudik ? hiks hiks hiks  :h:".
Emang yah... ga enak hidup kalo sendirian :a:, ga ada yang bisa di ajak ngobrol, curhat sampe di ajak ngakak bareng. 
Bener juga kata Aristoteles "Manusia itu zoon politicon", artinya manusia yang satu saling ketergantungan dengan manusia yang lainnya, :e:. Kalo udah sepi gini ga enak mau ngapa-ngapain juga, untungnya modem udah kembali normal, jadi bisa maen di dunia maya, kali aja ketemu sama Luna Maya :d:.

Dalam kesempatan ini, aku pengen nulis sebuah syair yang berasal dari kondisi sanubari. 
"Simak... :h: "

"Aku rindu, rindu dengan keberadaan kalian di sisiku,
Aku rindu, rindu akan kebersamaan kalian dalam hari-hariku,
Aku rindu, rindu akan kekompakan, canda penuh tawa yang mengusir penat khidupan,
Aku rindu, rindu akan sapaan kalian di pagi dan sore hari,
Saat malam mulai meliputi kesepianku, aku berharap ada yang menemaniku,
Dunia terasa sepi, sepi tiada berarti, 
Aku hanya mendengar celotehan jangkrik-jangkrik yang sedang menderik,
Ku pandangi rembulan begitu indah, tapi terasa hampa tiada keberadaan kalian,
Kalian yang selalu membuat dunia ini penuh dengan warna, 
Warna yang bisa membuat hati takan pernah terpana,"
Ga cuma kesepian, tapi perut ku keroncongan laper :a:

>

CATATAN UNTUKMU SI PEMALU-



Hai... kamu wanita yang dulu aku pernah mengenalmu, senang bisa mengenalmu bahkan lebih dari itu. Kebanggan tersendiri bisa belajar akan cinta darimu, bahkan lebih dari itu aku belajar mencintaimu :d:, sebelumnya aku ingin menyapa keadaanmu dari balik tirai jendela kamarku, "Apa kabarmu cantik? :h: , bagaimana dengan kuliahmu ? bagaimana keadaan keluargamu? mungkin lebih penting lagi aku ingin bertanya soal kabar kedekatanmu dengan lelaki yang mampu mencintaimu?", semoga saja kabarmu hari ini 'baik-baik saja', terlepas dari tugasmu yang menumpuk yang akan menyambutmu setelah liburan nanti, aku yakin kamu bisa menyelesaikan semua itu, oh.. ia, mungkin sudah satu tahun, aku tak mendengar kabar kedua orang tuamu, di sini aku selalu mendoakan untuk kesejahtraan mereka berdua, karena aku sempat mengenal mereka lebih dekat, sedekat aku mengenalmu :c:, sebenarnya itu pertanyaan tak penting buatku, tapi entahlah, setiap ada kabar tentang kedekatanmu dengan seorang laki-laki, setengah hatiku selalu bertanya "Benarkah?", semoga saja setengah hatiku lagi tak ragu untuk membenarkan keraguan akan setengah hatiku yang lain. :e:

Kamu begitu lugu,itu yang aku tahu dahulu, pemalu menjadi sifat kebiasaanmu dalam berkata, berkata akan kejujuran hati yang tak berani kamu ungkapkan. Tersenyum, ya mungkin ini, ini yang bisa menetralisir dari sebuah rasa malu yang terkadang berujung membuat hati menyesal. Tak hanya itu, kamu wanita cerdas, brilian mungkin seperti intan, maaf jika aku berlebihan, tapi itu memang kenyataan.:h:

Lekat di benakku, sebuah pristiwa atau moment, entahlah aku tak bisa mengkategorikan sesuatu yang sudah terjadi, tapi dalam space memoriku, kejadian itu tak akan pernah terhapus, jika kau bertanya "Sampai kapan?" mungkin sampai aku mati, mati raga dan jiwaku, tapi cintaku akan selalu hidup di atas lembaran-lembaran catatan tentangmu. :d:

Oh ia, sekali lagi selamat yah, selamat kau bisa berlibur dengan keluarga besarmu, keluarga yang kamu cintai, bahkan terkadang kau menulis tentang mereka, atau sekedar sepucuk rindu untuk mereka dalam wall facebookmu. Memang di zaman sekarang, terasa kurang romantis jika hanya tercatat dalam lembaran-lemabran kertas yang kelak akan usam, terlebih semua orang bisa membacanya serta tak lagu mengomentarinya.

Maaf sebelumnya :h:, maaf jika aku lancang membaca tulisanmu, tulisanmu yang tercecer dalam wall facebokmu, semua berawal dari ketidak sengajaan. Di beranda facebookku, kubaca tulisan-tulisanmu, tentang curhatan yang sudah lama aku tak membacanya, dan pagi ini aku membacanya kembali. Tentang semua yang kamu rasakan, tentang rasa yang tak sempat kamu katakan, hingga timbul akan keraguan dan penyesalan dalam hatimu.

Waktu begitu mendukungmu, kau terbebas dari semua tugas kampusmu, terbebas dari semua tekanan hidup yang membuatmu terpaksa mengatakan "Kapan aku bisa bebas?" :i:, dan sekaranglah saatnya, saatnya kamu mengeksekusi waktu yang dulu menahanmu untuk mengatakan cinta, rindu, penyesalan, suka dan cita kepada seseorang yang sudah lama mengendap dalam hatimu. :k:

Aku bahagia, ternyata kamu bisa bangkit dari cinta yang dulu terpuruk , dan kitapun mengakhirinya. Bagiku itu hal yang wajar dalam sebuah hubungan prasaan, tentang ikatan hati yang akan rapuh kecuali dengan ikatan pernikahan. Aku mencoba berdamai dengan waktu, dengan sinar rembulan dan bintang, dengan catatan-catatan kertas tentang aku, kamu dan kita, dan kini sudah usam. Hingga namamu tertulis buram, sulit untuk dibaca.

Kau begitu berbeda dahulu dengan yang sekarang, si pemalu kini telah menjelma wanita pemberani, menebar kata-kata propaganda, kata-kata cinta yang dulu aku mengharapkannya, tapi tetap saja kamu sembunyikan, kata-kata rindu dan harapan. Semua aku saksikan dengan kesadaran, ternyata di balik keluguanmu, tersimpan sifat yang aku menamainya 'transparan' akan mengungkapkan rasa rindu, cinta, harapan dan ketidak adilan yang dahulu aku tak pernah mendapat kejujuran tentangnya :a:.

Satu yang aku pinta darimu, bersikap wajarlah jika kamu berusaha untuk mencintai seseorang, karena sedikit masalah akan membuatmu bimbang. Cintailah sekedarnya agar kau tak jatuh lebih dalam saat cinta itu pergi meninggalkanmu :l:. Perindahlah sikapmu dalam menjaga prasaan hati seseorang, karena jika hati  yang tersakiti, hendak kemana obat kamu cari.

>

BIARKAN IA TERKEMBANG MENJADI KATA-



Sudah lima tahun kita tak pernah menyapa dan tak pernah bertatap muka, ruang dan waktu telah berperan penting selama kurun waktu lima tahun adanya. Kita telah mengambil jalan kita masing-masing.

Semua tentang kita adalah siluet belaka yang tampak pudar di kenang masa. Aku tak pernah tahu apa yang telah terjadi padamu selama lima tahun lamanya, mungkinkahkamu bertanya demikian pula padaku. Kita percaya, kita sudah dewasa, meski terbilang sifat kita masih kekanak-kanakan, itulah warna hidup yang harus kita terima. Aku tak ingin ciri khas kita seperti anak-anak kecil pada umumnya hilang begitu saja, mungkin kamu tak akan pernah mengenalku jika aku berubah drastis atau lidahmu akan kelu dan bertanya-tanya tentangku saat aku tak sengaja terhempas di hadapanmu.

Lima tahun bukanlah waktu yang sebentar, bagiku waktu yang cukup lama. Saat kepergianmu ke kota Surabaya untuk melanjutkan belajarmu di tingkat SMA, konon kabar kamu telah di terima di salah satu perguruan tinggi di kota ‘Bung Tomo’ itu. Hari-hariku hampa , kosong bagai kertas tak bertuliskan kata. Meski di luar sana aku mempunyai banyak sahabat yang bisa aku ajak bercengkarama hanya sekedar untuk melepas lelah. Tapi tetap saja hidupku yang sesungguhnya hampa.

Terasa sulit untukku mengubur semua lembaran-lembaran kenangan bersamamu, lembaran yang dulu rapih dengan warna-warni tentang kita, lembaran yang dulu terukir suka cita, canda dan tawa. Lima tahun, Aku tak pernah tahu apa yang ada dalam benakmu tentang aku?, apakah kamu masih seperti yang dulu ? atau sudah berubah menjadi sosok yang tak lagi suka dengan lembaran-lembaran kenangan masa lalu kita?

Genap sudah lima tahun adanya, tanggal demi tanggal, minggu demi minggu, bulan demi bulan dan tahun demi tahun yang ku tandai tepat di almanak yang tergantung di dinding kamarku yang dulu puith bersih, dan kini telah kusam tak berwarna.

Belum ada kata „apa kabar‟ atau sekedar „hai‟ yang terucap dari kamu maupun aku, yang menandakan bahwa percakapan kita harus segera dimulai. Tapi seperti ada kekuatan lain yang hadir, yang memaksa kita untuk bungkam. Kamu, yang biasa berekspresi ini itu tanpa malu-malu, mengapa “tak bicara lebih dulu? Dan aku, mengapa aku mendadak gagu? Aku menangkap pesan dari ekspresi itu, sinyal yang coba kita pancarkan: kita sama-sama tidak tahu jawabnya apa. Kita bagai tak pernah mengenal sebelumnya.

Tampak jelas nama akun facebookmu mucnul dalam daftar obrolan facebookku, begitupun akun facebookku muncul dalam daftar obrolan facebokkmu. Karena dulu kita sudah sepakat untuk tidak mengganti akun facebook kita masing-masing, agar tidak sulit ketika ada kebutuhan mendadak di antara kita. Aku yang sejak tadi diam hanya memandangi layar monitorku, sesekali aku berbisik ‘Sedang apa yang kamu lakukan di sana?’, tapi entah mengapa, keadaan semakin begitu terjepit, tak satupun di antara kita untuk menocba saling menyapa, atau memang kamu tak lagi mengenaliku.

“Masih online ?”

Keadaan yang hampa nan jenuh kini menjadi buncah dan gaduh, meski Aku tahu, bukan itu yang sebenarnya aku inginkan, terasa di buat-buat olehku.

“Masih, apa kabar?”

“Baik, gimana kabarmu?”

“Baik”

Jawaban kamu kini begitu pendek, mungkin agar seirama dengan pertanyaanku barusan, tapi bukan itu yang sebenarnya aku inginkan, tapi lebih dari itu. Lebih dari apa yang dulu kita pernah perbincangkan saat aku mendapatimu di dapur yang sibuk mencuci piring. Aku mulai merasa sesak, sesak dengan keadaan yang begitu kaku, jawabanmu mulai membuatku gugup, entah apa yang harus aku tanyakan lagi padamu? ‘Tuhan masihkah dia mengenaliku?’ bisikku yang mulai ragu akan kenyataan dirimu.

Perlahan, aku mulai mencari celah, agar aku bisa menenangkan saraf-sarafku yang mulai tegang. Perlahan nafasku ku tarik dan ku hembuskan ke alam bebas. Mulai sedikit tenang rasanya dibandingkan tadi.

“Kaka dimana?”

“Kaka di Jogja, kamu dimana?”

“Aku di rumah”

Aku mulai bertambah yakin, tapi di sisi lain aku mulai bertanya-tanya, tuluskah pertanyaanmu atau hanya sekedar menghilangkan kehampaan di layar monitormu. Di saat yang sama aku mencoba berprasangka baik padamu. Giliranku yang mengetik sebuah kalimat agar hilang rasa gugup dalam diriku,

“Lagi liburan yah? Gimana kuliahmu, oh ia... kamu masih inget ga sama jam warna pink yang dulu kamu kasih ke aku?”

Maaf aku mulai bertanya banyak ini dan itu, agar kamu mulai berpikir tentang jawaban dan tentangku.

“Hemzz... ia donk liburan, seneng banget bisa kumpul sama keluarga, kuliah yah... selama ini lancara-lancar aja, cuma terkadang kikuk kalo suruh ngerjain tugas :h: ”

Prasaanku mulai tak nyaman dengan jawabanmu, ada kejanggalan yang mungkin kamu sengaja. Mataku mulai berkaca-kaca, pipiku mulai becek padahal hari tak hujan.

“Lupa yah sama jam pinknya?”

Ku ketikan kalimat yang sama, tujuanku hanya untuk meyakinkan kamu,

“Dah simpan aja, ga usah di bahas kali”

Mata yang berkaca-kaca kini mulai nyata, pipiku mulai basah seolah tak bisa menerima jawaban yang kamu berikan, secepat kilat ku usap pipiku yang becek dengan lengan bajuku.

“Dah lima tahun ga pernah kontekan lagi, kangen nih hehehe”

Kuselipkan sedikit simbol senyum, agar Kamu kembali sadar akan waktu yang cukup lama, yang kini mulai menghapusku dari ingatanmu.

“Maen aja kerumah, udah dulu yah, aku mau tidur dah malem”

Belum selesai aku bicara denganmu, kamu mengakhirinya begitu saja tanpa kesepakatan bersama, sungguh kamu dimataku berbeda sekarang ini, yang dulu suka aneh, lucu kadang kamu memaksa aku untuk menjawab tebakanmu yang kamu sendiri tak tahu jawabannya, di sana kita kita akan tertawa bersama. Sungguh aku tak tahu apa yang selama ini terjadi denganmu, siapa yang selama ini kamu pergauli hingga kata-katamu tak lagi sedap untuk di dengar. Aku mulai sadar akan dunia kita yang sekarang berbeda, berbeda dari semua segi. Mungkin untuk saatnya aku harus menerima kenyataan sosok yang dulu lugu kini berubah menjadi sosok yang mulai di hinggapi rasa ragu.

Aku menyadari sesuatu bahwa bagian yang paling disesalkan dari kisah kita adalah kenyataan yang berbiacara “Dulu, antara kamu dan aku pernah ada sebuah rasa yang belum sempat terkembang menjadi kata.”

>

"MAAFKAN DOSA NEGERI KAMI"



Matahari sudah kembali keperaduannya, waktu sudah menunjukan pukul enam sore, sebagai tanda malam akan menyelimuti Negeri ini, di gedung sana para pemuka agama dan bapak menteri agama sedang sibuk dengan sidang isbatnya, tidak seperti biasanya, terkadang terpaksa mengusap peluh yang mulai membeceki kerah-kerah manusia mulia, padahal di sana terdapat penyejuk ruangan yang siap memberi kesejukan pada jiwa-jiwa yang mulai berkerut keningnya. Di luar sana, media dan kami rakyat kecil sangat antusias menunggu kepastian akan putusan hakim yang amat kami percayai dalam hal yang krusial ini. Bukan apa-apa yang kami tunggu, kami hanya menunggu kapan kami akan mulai berpuasa ? Anak-anak desa sudah sibuk dengan pletasan koreknya, dengan  kopiah serta sarung yang di kalungkannya mereka amat bergembira. Di sana-sini terdengar suara dar ! der ! dor !

 Aku tidak  mengerti, entah ini ajaran agama kami atau memang ini hanya sekedar tradisi untuk menyambut bulan puasa. Pukul tujuh malam selepas isya, stasiun televisi lokal mulai live dengan laporan aktualnya. Aku melihat seorang lelaki gagah dengan pakaian rapih tak lupa dasi yang setia menggantung di lehernya dan peci yang selalu setiasa menaungi kepalanya. Dengan wajah penuh damai sambil mengkerutkan kening bahkan terkadang menaikan sedikit kacamatanya padahal dari tadi posisinya tak berubah. Ia mulai memutuskan sidang isbat dengan ketukan palu di tangan kanannya. Serentak kami yang menonton langsung mengucap syukur hamdalah atas jatuhnya 1 ramadhan 1433 H. Tak serta merta semuanya setuju dengan putusan hakim yang mulia, dari sudut terlontar kalimat “Instruksi, instruksi, instruksi !”, mereka adalah audience yang sejak tadi setia. Bukan rahasia umum lagi, ada di antara saudara kita yang sudah melaksanakan puasa. Inilah keragaman yang harus kita hormati, keragaman yang menumbuhkan ikatan persaudaraan. Tidak ada yang salah, semuanya memiliki dalil masing-masing sebagai pondasi untuk menguatkan pendapatnya, yang salah adalah orang yang mengaku muslim tapi enggan untuk berpuasa. Ummat islam begitu antusias dan berbondong-bondong memenuhi masjid-masjid di tempat mereka tinggal. Hari demi hari kami lalui dengan berpuasa disiang harinya, malamnya kami isi dengan shalat tarawih sunnah berjamaah. Waktu demi waktu kita lalui dengan penuh kesabaran, tapi kita sadar, banyak saudara kita yang berpuasa di hari pertama, kedua dan ketiga, kemudian enggan berpuasa di hari-hari berikutnya. ”Tuhan terimakasih atas jaminan kesehatan dan kesabaran yang Engkau berikan kepada kami.” Sebulan penuh kita berpuasa, bukan sekedar menahan lapar dan dahaga, lebih dari itu kita harus mengekang hawa nafsu yang mulai menjelma Tuhan dalam kehidupan kita. Tak ayal kita sering mengikuti perintah hawa nafsu dari pada perintah Tuhan. Kembali kita diributkan dengan sidang isbat di gedung mentri agama, kita kembali gusar, gerah bahkan terkadang kita emosi "Ah kelamaan udah ketok palu ja, besok lebaran !." Anak-anak desa sekaligus para orang tua yang mulai sibuk dengan peralatan untuk konpoi takbiran. Di jalan-jalan mereka berbaris rapih, sorak riuh rendah dan gema takbir berkumandng di jalan-jalan . Gelap mulai menyelimuti malam, jalan-jalan ramai oleh kendaraan yang siap berarak-arakan. Namun bapak mentri belum juga mengetukan palu ajaibnya. Momen yang ditunggu-tunggu tiba. Berbeda dengan tahun kemarin yang terlalu molor waktunya, hingga jarum jam menunjukan pukul 9, palu belum juga di ketuk, sehingga di antara kami masih ada yang sholat tarawih dan banyak pula yang sudah mengumandangkan gema takbir. Tahun ini kita senang, karena palu di ketukan sebelum isya. Bukan hanya itu saja, saudara kita yang mendahului puasanya, tahun ini berlebaran di hari yang sama. Malam itu begitu hidup dengan gema takbir di seluruh penjuru dunia. Fajar mulai tampak cerah di upuk sana, awan masih setia menggantung, angin bertiup sejuk, kicauan burung melengkapi pagi yang fitri. Terlihat dari seluruh penjuru, manusia berbondong-bondong memenuhi masjid-masjid sampai halaman, ada juga yang memilih lapangan atau tanah luas sebagai sarana untuk melaksanakan shalat sunnah iedul fitri. Lagi-lagi kami Tuhan, salah menempatkan yang seharusnya kami dahulukan. Entah mungkin inilah kebodohan atau ketidak pahaman kami. Kami begitu semangat dalam menjalankan shalat sunnah tahunan kami, ironisnya, kami selalu lalai dalam shalat lima waktu. Begitu tampak kesalahan di negeri kami Tuhan. Yang wajib kami tinggalkan bahkan kami acuhkan sedangkan sunnah begitu kami semarakan, itupun setahun sekali kami lakukan. Sholat lima waktu yang hanya membutuhkan 25 menit secara keseluruhan dari waktu 24 jam yang Engkau sediakan, kami sia-siakan begitu saja. Bagaimana Engkau tidak murka terhadap negeri kami Tuhan ? Sudah banyak murka yang Engkau berikan untuk negeri ini, hinga banyak di antara kami yang mengatakan "ini adalah cobaan, teguran atau bahkan siksa". Tapi tidak sedikit yang mengatakan inilah murka Tuhan terhadap negeri yang banyak dosa. Ujian demi ujian, kelaparan dimana-dimana, kehancuran dimana-mana, longsor, banjir bandang dan kebakaran sudah menajdi tontonan sehari-hari di negeri ini, tapi negeri ini masih saja tertidur dan bangga dengan dosa-dosa yang di lakukan. Negeri ini terlalu banyak melalaikan perintahMu Tuhan. Pantaslah Engkau murka kepada negeri kami Tuhan. "Tuhan maafkanlah dosa negeri kami di ulang tahunnya yang ke 67, terima kasih atas kemerdekaan yang masih Engkau berikan pada negeri ini”

Cerpen ini pernah di ikut sertakan pada ajang lomba Cerpens LP3I

>

SENJA KITA BERDUA-



Matahari mulai menyusut ramping, perlahan sinarnya mulai memerah malu seperti pipi gadis yang baru kenal cinta. Senja mulai terangkat ke belahan bumiku, hangat nan indah senja kali ini. Kulihat ramai orang-orang yang sedang duduk santai di balkon lantai paling atas. Riuh rendah suara percakapan dimana-mana, sesekali bunyi tawa renyah menggema. Sabtu dan ahad, hari paling menyenangkan buat aku dan mereka, di hari itu kampus libur, tidak ada mata kuliah . tidak ada kesibukan di kampus untuk sementara waktu.

Senja, ya senja itu yang selalu aku tunggu setiap saat, entah ada apa, aku begitu suka dengan senja. Saat dimana mentari sinarnya menguning indah, langit begitu cerah berpadu awan putih biru di hiasi warna senja yang meliuk indah di langit senja.

Tak seperti biasanya, aku ingin sekali berlama-lama duduk di balkon sambil menghadapkan jiwa ini ke arah senja, dan menuliskan kata-kata yang bisa ku simpan abadi hingga kelak nanti. Angin sore yang begitu sejuk, menenangkan jiwa yang sebenarnya kacau balau adanya, tapi itulah keajaiban senja untukku. Dan tak seperti biasa, wajahmu hadir dalam binar senja yang mulai perlahan redup di peluk gelap yang mulai menandakan malam.

“Senja, denganmu aku bisa mengobati rasa kecemasan hidupku,”

“Senja, denganmu aku bisa merebahkan sejenak pundak yang mulai berat dengan urusan dunia yang tak ada habisnya,”

“Senja, denganmu aku bisa merenungi setiap detk-detik kehidupan yang aku lalui,”

“Senja, denganmu aku masih bisa tersenyum meski di sana orang lain masih mencaciku,”

“Senja, denganmu aku bisa membuang seluruh kepenatanku ,”

“Senja, denganmu pula aku bisa menghadirkan wajahnya yang tak akan pernah aku bisa melupakannya, wajah yang selalu memberi kedamaian di dalam jiwa ini, wajah yang bisa membuatku bangkit saat aku mulai terpuruk, wajah yang selalu meyakinkanku dalam setiap langkah hidupku. Senja, aku ingin kau sampaikan salamku untuknya, meski kini ia jauh dimataku, tapi hati kami akan selalu dekat adanya. Senjaku, tetaplah hadir dalam hidupku, karena di sana aku bisa menghadirkan cintanya.”

>
Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll

Blogger templates