Oh.. Palestina Maafkan Kami Melupakanmu


Palestina oh... palestina, maafkan kami umat islam di indonesia sejenak meluapakanmu di sana. Sungguh kami menyesal telah melupakanmu hanya karena di negeri kami sedang terjadi hiruk pikuk soal pemilihan presiden yang akan memimpin negeri kami 5 tahun kedepan. Kau ingin mendengar berita dari negeri kami? pasti kau ingin mendengar meski bukan cerita yang ingin kau dengar melainkan tindakan nyata kami. Izinkan kami bercerita kepadamu wahai palestinaku.
"Indonesia, yah sebuah negeri yang untuk memerdekakannya butuh pengrbanan luar biasa, nyawa, harta benda dan darah para bapak, ibu dan pejuang negeri ini ditumpahkan untuk menebus negeri ini dari jajahan para penjajah. 350 tahun kami dijajah, bayangkan bagaimana dulu orang tua kami yang mengkhawatirkan anak-anak gadisnya di culik, diperkosa, dijual dan dibunuh dengan mengenaskan. Terlalu mengerikan untuk kami sebagai generasi negeri ini memikirkan dan membayangkannya. Mungkin orang tua kami dulu tak sempat tidur pulas karena banyak pemberontakan dimana-mana. Indonesia, ya sebuah negeri yang banyak rang mengatakan surganya dunia, karena segala macam-macam rempah ada di indonesia, inilah motivasi tangan-tangan penjajah datang dan menhancurkan negeri kami yang kaya untuk menguasai kekayaan negeri kami yang ada. 
Alhamdulillah... berkat pertolongan Allah SWT., perjuangan keras para mujahid negeri ini akhirnya terwujud, tahun 1945 atau bertepatan dengan 17 ramadhan Indonesia berani mengangkat suara dan memproklamirkan kemerekaan negaranya kepada seluruh dunia di tengah-tengah sedang memanasnya situasi dalam dan luar negeri. Hai palestina kamu tau kenapa kami sangat mencitai dan menghrmatimu? bukan hanya kita sama-sama beragama islam, bukan hanya kita memiliki panduan kitab yang satu, bukan hanya nabi kita satu, bukan hanya kiblat kita satu, bukan hanya tuhan kita satu, bukan hanya sejarah islam kita satu, tapi lebih dari itu kaulah Palestina negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia negeri kami tercinta disaat negara-negara lain membenci dan enggan mengakui kemerdekaan Indonesia, tapi Kau Palestina suara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu kami berhutang budi pada anda, sampai kapanpun kami akan tetap membela kau palestina meski negara-negara lain 'jijik' dan enggan membela hak-hakmu di tanah alquds palestina. 
Kini nasib bangsa kami sedang diperebutkan oleh dua sosok yang sungguh jauh berbeda seperti langit dan bumi. Negeri kami sedang menghadapi peperangan luar biasa, isu SARA dan isu-isu masa lalu sedang heboh di negeri kami untuk saling menjatuhkan satu sama lainnya. Perang ideologi juga hidup di sini. Kami umat islam indonesia takut dan khawatir jika pemimpin yang terpilih nanti adalah pemimpin boneka Zionis Israel, Yahudi dan Amerika Serikat dan sekutunya yang tidak akan berpihak terhadap perjuangan dakwah islam di negeri kami tercinta, kami khawatir akan itu semua. Dalam kondisi yg sama kami pun slalu optimis bahwa sosok yang kami dukung akan memberi ruang bagi perjuangan dakwah islam nusantara ini, insyaallah pemimpin yang kami dukung keberpiahakan terhadap islam luar biasa. Kami minta doamu wahai palestinaku."
Mungkin itu sedikit cerita dan celotehan kami, semoga kau mendengarnya disana.
Sekali lai kami minta maaf atas kelalaian kami melupakanmu sejenak. Di saat kami disini asik menjalankan puasa ramadhan penuh dengan ketenagan dan ketentraman, jamuan-jamuan yang setiap hari berganti memenuhi perut-perut kami, dan kau Palstinaku di sana, kau menjadi bulan-bulanan para pencari tanah dan penjajah zionis Israel, Yahudi dan Amrika, diam-diam kau di berangusnya, kau di teror, kau di hujani peluru, dibakar rumah-rumah pemukiman yang tak berdosa, dirampas harta benda, di ambil paksa anak-anak kecil, bayi dan para wanita lalu dibinasakan dengan pleuru-peluru neraka. Oh... kami tak bisa membayangkan itu semua wahai Palestinaku, sekali lagi maafkan kami. Belum cukup itu semua disaat ramadhan seperti ini, kalian berpuasa menahan lapar dan dahaga, dan kami tau bukan saja kalian berpuasa di bulan ramadhan tapi setiap hari, setiap minggu, setiap, bulan dan setiap tahun kalian berpuasa menahan lapar dahaga sambil di hujani peluru-pluru dari neraka menembus perut, kepala, jantung dan rumah-rumah kalian yang begitu amat sederhana. Oh... Palestinaku, sekali lagi maafkan kami.
Besar harapan kami, pemimpin yang akan memimpin negeri kami mmbawa angin segar untuk kalian rakyat palestinaku. Aamiin.....

>

Leave a Reply


Terimakasih sudah berkunjung :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll

Blogger templates