KAMU KAH ITU ? "Sebuah peperangan batin"


Pagi ini aku bangun dengan sebuah kegalauan. Bermula dari sebuah mimpi semalam yang berakhir menyakitkan. Aku adalah orang yang tak percaya akan sekenario sebuah cerita dalam mimpi, yang hanya berawal dari sebuah utopis belaka tak bermakna saat aku berpijak di alam nyata. Mimipi adalah racun tidur buatku, bukan sebuah bunga harum yang menghiasi tidurku. Sejak kapan sebuah mimpi merubah sekenario hidupku di alam nyata yang sudah ditata serapih mungkin oleh sang Maha penata sekenario abadi, tuhan berkuasa atas hidupku dan hidup orang-orang yang mengaku hidup padahal hakikatnya dia mati, karena tak ada kebaikan dalam hidupnya.

Lagi-lagi kamu yang datang menyambangi tidurku malam tadi, sudah Aku katakan Aku bosan dan muak sama kamu, jauh-jauh dan jangan pernah lagi berusaha hadir dalam tidurku. Sudah kesekian kalinya aku membencimu bahkan dengan sumpah serapah tapi kamu belum juga paham maksudku. Atau jangan-jangan kamu masih kangen dan rindu padaku sehingga diam-diam kamu menyusup lewat celah-celah tidurku, ah... kepedean ! 

Aku pernah bilang sama kamu, kalau aku bukan type orang yang percaya sama dukun, zodiak bahkan mimpi     ! sekalipun isinya cuma kamu, tetap saja aku tak percaya, aku takut mereka mengotori kesucian imanku. Tapi pagi ini aku mulai bertanya-tanya, akankah ada makna atau arti yang tersimpan dalam mimpiku tentangmu malam tadi? atau hanya otak bulusku saja yang diam-diam menggerogoti keheningan malamku. Yang jelas aku masih tetap pada prinsipku, aku tak percaya akan cerita mimpi yang dibungkus sebuah kegaiban palsu belaka. "Tapi orang-orang dulu bermimpi dan percaya akan mimpinya", itu bukan mimpi tapi wahyu dari tuhan. Dan kamu bukan wahyu atau pun bunga tidur melainkan sebuah siluet yang membuatku tak berhenti bertanya-tanya tentangmu.

Tulisan ini untuk wanita bidadari tanpa sayap yang jauh di sana, yang karenanya aku selalu bertanya-tanya, "Akankah kamu yang menjadi bidadari dunia dan akhiratku? atau hanya permainan cinta di alam mimpi yang hanya didasari utopis belaka tak ada makna".

>

Leave a Reply


Terimakasih sudah berkunjung :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll

Blogger templates