Berharap

Berharap. Semoga masih ada harapan untuk bisa kembali kesana esok hari. Semoga saja sang mentari masih berbaik hati untuk sekali lagi dan seterusnya memberi kehangatan padaku. Semoga saja angin masih berputar, berpilin memberi kesejukan padaku. Semoga saja malam dan siang masih sempat aku selami esok hari. Ya, aku ingin semuanya terjadi esok hari.
Sudah bosan 'borred' aku rasakan disini. Di tempat yang aku memulai kehidupan setelah aku berumur duabelas tahun silam. Aku ingin tak lagi mendengar pekik suara itu, pekikkan yang membuat gendang telingaku roboh. Dadaku retak seperti di sambar petir saat hujan menggelegar. Ku tak ingin ia terlalu lama membenciku. Aku tak ingin mengotori setitik hatiku yang begitu lelah aku memeliharanya dan kotor seketika hanya karena aku menaruh perasaan 'kotor' tentang dia. Aku tak ingin melihat lagi kegaduhan berserakan di lantai, dinding, rak bahkan halaman rumah itu. Aku tak ingin mendustai hatiku yang perlahan menanam benih kebencian yang tak jelas. Aku tak ingin mendapat marah dan murkaNya.
Tinggalkan ! Sesekali aku membathin dan teriak "tinggalkan !". Ya aku ingin meninggalkan kebaikan, kebusukan, kesenangan dan penderitaan di halaman rumah sempit itu. Aku tak ingin membawanya terlalu jauh mengikuti alur hidupku yang aku bawa sebentar lagi. Cukup disana saja. Aku tak ingin terulang dan mengulangi lagi. Aku memilih alur hidupku, bukan orang lain.
Hidup itu plihan, dan pilihan adalah hak individu anak manusia. Jangan pernah mengacaukan apa yang aku jalani dan jangan pernah menjamah saat aku sedang mersakan ketenangan bersama duniaku yang suatu saat ia akan pergi begitu saja tanpa harus cape dan lelah memikirkan kalian yang memaksa aku harus hidup dalam 'kebebasan'
Dunia bagiku sudah cukup untuk mengukur kebaikan dan kebusukanku. Cukup tau akab dimana aku terlempar "surga atau neraka".
Tuhanku Maha tau, dia tidak akan salah dalam memutuskan. Dia hakim. Dia presiden. Dia segala-galanya. Aku di ciptaNya, terserah hendak di buat apa aku di dunia dan kelak di alam kedua setwlah semuanya hancur lebur tak berbekas.
Tirani ! Tirani ! Tirani ! Sungguh aku durhaka ?

>

Leave a Reply


Terimakasih sudah berkunjung :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll

Blogger templates