Safari Dakwah #Makasar Part 1



"Ed ! Ed ! Edi bangun !" Suara itu membuatku terbangun dari tidurku, kaget!.
"Emang jam berapa akh Sugeng sekarang?" mataku masih terkesiap, perlahan aku terbangun sambil ku kucek-kucek mataku.
"Jam setengah tiga kurang, buruan bangun ! jam tiga kita berankat"
"Iya iya... yang lain udah pada bangun? akh Iful sama Rahmat"
"Udah, tinggal ente aja nih, makannya buruan bangun ada waktu setenah jam lagi buat prepare, kemas baran-barang ente yang belum dikemas"
"Iya nanti ane mau mandi dulu"
"Ok, GPL (ga pak lama)"
Jujur saja aku masih ngantuk sebenarnya, aku tidur terlalu larut malam karena ada pertandingan piala dunia antara Argentina vs Nigeria. Argentina keluar sebagai pemenang.
"Seger...."
"Dah mandi ente?"
"Udah lah.... taksinya duah dateng belum geng?
"Nih lagi mau ane telpon, kalo dah dikemas barang-barang ente, langsung aja bawa ke bawah aja"

*********************
Jam di Hp-ku menunjukan pukul 02:55 pagi, dua taksi putih sudah datang menunggu di halaman depan kampusku. Pagi ini bukan saja Aku, Sugeng, Rahmat dan Saiful yang akan chek in ke bandara Soekarno, ikut juga pagi ini Fatoni dan Zulfan. Rencanya Fatoni akan terbang ke kota Jambi dan Zulfan ke Aceh, sedangkan aku dan 3 temanku terbang ke kota Makasar.
"Toni, Zulfan sama ane di taksi ini" kata ku sambil menutup bagasi taksi.
"Ya udah Rahmat, Saiful sama ane" sahut Sugeng.
Tepat pukul 03:00 pagi taksi yang kami tumpangi perlahan melaju dan meninggalkan halaman kampus kami.
Pendar-pendar lampu malam menghiasi perjalanan kami sepanjang jalan, tak lama taksi yang kami naiki memasuki tol dan melaju begitu cepat.
"Fan, kirain ane ente ke Jandal bekasi" kataku pada Zulfan.
"Iya sih tadinya ane mau ke Jandal, tapi gara-gara syekh Fuad ane ga jadi ke Jandal malah di suruh ke Aceh" jawab Zulfan dengan sedikit rasa penyesalan di wajahnya.
Sepanjang jalan aku hanya bercakap-cakap dengan Zulfan, sedangkan Fatoni melanjutkan tidurnya yang berada di depan, samping pak sopir.
Dan taksi pun melaju cepat mengiris jalan.
***********************
 Pukul 04:10 pagi kami tiba di bandara Soekarno-Hatta tepat di pintu masuk armada Sriwijaya Air. 
"Alhamulillah, sampai juga kita" tuturku.
"Mas silahkan periksa dulu barang-barang bawaanya, takut ada yang ketinggalan di bagasi atau di dalam taksi" kata pak Hanif memberi tau kami.
"Akh Toni tolong ambilin troly tuh!" perintah Rahmat sambil menunjuk ke arah Troly.
Dengan sekejap troly pun penuh dengan koper, tas dan dus. Kami pun segera menuju ke tempat pembelian tiket untuk menukarkan kode boking tempat yang sbelumnya sudah kami bayar tapi belum sempat di print out. Lepas dari situ, kami menuju tempat penimbangan barang-barang bawaan yang hendak di taruh di bagasi pesawat, satu persatu koper dan dus kami di timbang, sedangkan tas dan barang bawaan yang sekiranya enteng kami bawa ke kabin pesawat. 
Usai semua tas dan barang--barang kami melewati chek scurity, kami pun berlanjut menuju boaring pass dan membayar dengan uang Rp. 40.000 rupiah. Usai selesai boarding pass kami semua duduk di tempat tunggu pemberangkatan sambil menonton pertandinan piala dunia antara Francis vs Equador yang berhasil imbang 0-0 sampai laga usai.
Sekian menit menunggu, terengar suara pemberitahuan  bahwa armada kami akan segera berangkat. Aku dan teman-temanku segera berjalan cepat untuk antisipasi mengantri di pintu pemeriksaan tiket masuk.
 Pukul 04:30  pagi armada pesawat kamipun lepas landas membumbung di angkasa. Sempat merasa shok dadaku saat pesawat menjulang dan menanjak tinggi karena ini awal pertama kalinya aku naik pesawat. 
Sungguh bgitu indah kekuasaan Tuhan saat kami berada di atas awan, begitu indah awan untuk di saksikan mata telanjang.
Pukul 09.10 pagi kami pun tiba di airport sultan hasanudin dengan selamat dan tanpa kurang suatu apapun. 
Lewat perjalanan ini, aku hanya ingin mengatakan betapa menyenangkan perjalanan dakwah ini.

>

Leave a Reply


Terimakasih sudah berkunjung :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll

Blogger templates