LIBURAN PERTAMA-



Pagi sudah kembali menjelang, matahari sudah beranjak naik meninggalkan peraduannya. Asrama sudah mulai terlihat sepi di sana-sini, dari lantai paling dasar sampai lantai ke-tiga. Hanya ada beberapa mahasiswa saja di lapangan yang sedang berolah raga, macam-macam, ada yang bermain futsal, bola kaki, raket dan bela diri, semuanya serentak di lakukan waktu pagi.

Ini adalah liburan pertamaku usai mengerahkan semua energi dan kemampuan dalam menjawab soal-soal UAS di semester awal ini. Beruntung sekali teman-teman asrama yang pulang kampung pada liburan UAS ini, tidak denganku, rumahku tidak jauh, hanya saja sekarang sedang terkena musibah di wilayah Ibu kota Jakarta, tanpa terkecuali rumah orangtuaku ikut terkena banjir yang sampai sekarang kabarnya belum juga surut, di tambah uang yang di kirim kakak-ku seratus ribu sudah habis dalam waktu kurang dari sebulan, wajar saja, kebutuhan pribadi banyak, kebutuhan untuk urusan kuliah juga banyak, di tambah hutang ke teman gara-gara tugas makalah.

Liburan kali ini bagi mereka sangat berarti, tapi tidak denganku. Tak ada yang ingin aku lakukan saat liburan seperti ini, bahkan nyuci bajupun tertunda terus, akibat kegalauan yang menerpa menit-menitku. Terpaksa hanya memenjarakan diri di kamar, buka leptop. Terkadang aktivitas di kamar aneh-aneh, bahkan hari pertama liburan, seharian hanya nonton film Box Movies. Filmnya pun macam-macam, dari film ‘700 Days Of Battle Us Vs The Police’, ‘BATTLESHIP (2012)’, ‘Ninja 2009’ sampai film ‘Premium Rush’. Semua filmnya seru tidak ada yang jelek, karena baru pertama kali aku menontonnya, cukup menghibur buatku.

Di kamar yang di tempatiku, hanya tinggal lima orang denganku. Semua jumlahnya ada sembilan orang, empat orang pulang ke rumah masing-masing, ada yang ke Banjar – Kalimantan, Jambi dan dua orang lagi ke tangerang dan pasar minggu.

          Mengejutkan ! salah satu teman satu kamar berinisiatip mengajak berenang pagi ini, Ahmad Sururi namanya, rumahnya di tangerang sehingga kapan saja ia bisa pulang tidak terikat, mau itu liburan semester atau liburan perpekan. Aku yang sedang asik membaca artikel tulisan ‘Om Jonru’ tiba-tiba di ajak, sepontan aku meresponnya, “Mau donk ikut rur, tapi ane ga ada fulus nih,” “udah ente tinggal bawa badan sama salinan, ane yang bayarin.”

Siapa coba yang mau nolak ajakan berenang, udah gitu di bayarin lagi J. Aku bergegas menyiapakan baju untuk ganti di sana, tidak banyak yang di bawa Cuma, baju, celana, sampo sama handbody buat luluran ke badan sebelum jebur ke kolam renang, biar kulit tidak hitam dan juga kesat.

“Ayuk cepet dah siang nih, bangunin Ansori tuh !,” kata surur,

“Ansori bangun, ikut berenang yuk,” kataku

“Ih... ane belum mandi,” “ga papa, mandi sekalian di sana, ane juga belum mandi J.”

Matahari belum begitu naik, sehingga tidak terlalu panas, kamipun ber-lima berangkat menuju lokasi. Karena lokasinya tidak terlalu jauh, dan cukup terjangkau di tempuh dengan berjalan kaki, kamipun berjalan kaki kesana, “yah.. hitung-hitung olah raga bro.”

Sesampainya di lokasi, aku segera bertanya berapa kedalaman kolam renangnya, “Pak, berapa dalemnya di sini?” tanyaku penasaran,

“Dalemnya tiga meter,” jawab penjaga kolam.

Wah ! sangat menantang buatku, bersyukur aku sudah bisa berenang sejak masih kelas 5 SD di Bandar Lampung dulu. Kabar buruknya, Sururi tidak bisa berenang, padahal sudah mahasiswa J. Kami berempat mengajari dia teknik berenang, mulai dari teknik mengapungkan badan di air, teknik bernafas saat sampai teknik mengepakan tangan dan kaki.

“Ih... gimana sih ! ane kok tenggelem mulu badannya ! susah banget berenang,” protes Sururi, “Hahaha... namanya juga belajar, sabar  ! emang agak susah, apa lagi yang takut kelelep ga bakal bisa-bisa.” Jawabku.

Emang lucu yah, dia yang ngajak berenang, eh... dia juga yang ga bisa berenang, “Sururi kalah sama bebek” J. Di kolam renang, sebentar-bentar tertawa ngeliat dia berenang ga bisa-bisa, bukan cuma aku, orang lain yang lagi istirahat-capek, pada ngeliatin dia. “Ada bebek yang ga bisa berenang hahaha J.”

Cukup lama kami berenang, sampai jam dua belas siang. Kamipun istirahat dan bersih-bersih badan di kamar mandi plus ganti. Siap-siap pulang. Sebelum pulang, kami sholat dzuhur dulu, kebetulan di sana ada mushola yang di sediakan oleh pengelola kolam renang, tidak besar tapi cukuplah untuk sepuluh orang. Sesudah sholat, seperti biasa dan ini sudah adat bahkan sunnatullah mungkin, sehabis berenang biasanya perut lapar, karena capek sejak tadi energi habis terpakai untuk mengayuh tangan dan kaki di kolam. Kamipun makan Ketoprak dulu, sudah Ketopraknya enak “maklum orang laper”, di tambah Ketopraknya di traktir sama teman J.  “And let’s go home...!”

>

Leave a Reply


Terimakasih sudah berkunjung :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll

Blogger templates