Semoga Saja



Teruntuk rintik hujan yang rinainya mulai menjelma sesuatu yang ku rindu. Tuhan, aku merindunya di bawah rinai hujan dengan damainya malam ini. Kusadari,  percakapan yang terjadi malam itu, akibatnya hanya menabur garam luka pada setiap inchi luka di hati. Hanya akan menjadi diri kami sendiri seolah kami melupakan satu sama lainnya. Hanya akan membuat sekat dan jarak di ruang hati masing-masing diri. Hanya akan membuat sepi diri sendiri tanpa interaksi.  Hanya akan .....

Teruntuk rembulan yang sinarnya redup malam ini mulai menjelma sesuatu penuh duka. Tuhan, aku meyesalinya walau Engkau tahu aku tak sedang menginginkannya. Hanya saja masih ada luapan kerinduan yang membuncah dalam dada yang diam-diam memerangi dan menyayat hati, karena sebuah imaji sejati.

Teruntuk langit yang gelap tanpa cahaya. Dan aku yakin di sisi lain dari dirimu masih ada sebongkah cahaya yang memberi harapan pada hati-hati yang mulai meranggas dan putus asa. Dan ku berharap, harapan itu masiha ada. 

Samapai kapan?

>

Leave a Reply


Terimakasih sudah berkunjung :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll

Blogger templates