Hegemoni

Kita sama sebagai manusia, namun kita berbeda dalam banyak hal. Semua orang merasa dirinya paling hebat dalam hal-hal tertentu, tapi yakinlah ada hal-hal tertentu pula yang tidak pernah mereka bisa melakukannya. Kita yakin bahwa Tuhan itu satu, tapi di luar sana masih banyak yang menuhankan sesuatu sebagai Tuhan bagi dirinya, sehingga makna Esa itu terkadang sulit di gambarkan serta telah pudar rasa kebertuhanan bagi sebagian manusia di luar sana. Kita sama kedudukannya sebagai khalifah di muka bumi ini, tapi di dalam diri kita masih banyak kriteria buruk dan tidak pantas menjadi khalifah di muka bumi ini. Kita sama di beri Tuhan kelebihan dan kekurangan, tapi di luar sana masih banyak anak manusia yang mencoba mengklaim dirinya paling hebat, kuat dan serba segalanya.
Dalam hidup dan kehidupan kita hanya butuh kebersamaan, seragam dalam segala hal tapi tidak memaksakan dalam keberyakinan akan Tuhan. Orangtua kita dulu banyak mengajarkan budi pekerti yang luhur dalam membangun sebuah pradaban di tengah-tengah hegemoni perbedaan kultur, budaya, agama, keyakinan serta norma-norma yang berlaku pada masa itu. Kita sebagai generasi pembaharu dari semua warisan orangtua kita dulu, sudah selayaknya kita lebih soft dan care untuk mewujudkan pradaban di tengah-tengah kemelutnya hidup berbangsa, beragama dan berbudaya.

>

Leave a Reply


Terimakasih sudah berkunjung :)

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll

Blogger templates